Harapan Terakhir Tim! Ini Daftar 5 Player Carry Terbaik di DOTA 2

Di DOTA 2 selain midlaner salah satu yang cukup berpengaruh untuk memenangi pertandingan adalah posisi carry. Di posisi ini harus diisi oleh orang yang cukup agresif untuk membunuh musuh yang ada. Semakin jago carry maka kesempatan tim tersebut menang akan semakin besar pula.
Hingga saat ini ada beberapa player carry terbaik di DOTA 2 yang wajib untuk mendapatkan perhatian, lantas siapa saja daftarnya? Berikut ulasannya!
Zhang “Paparazi” Chengjun

Paparazi saat ini menjadi seorang player carry untuk Vici Gaming. Sebelumnya Paparazi berposisi sebagai midlaner dan bersaing denga para midlaner andal hingga kemudian dia beralih peran untuk menjadi seorang carry atau post 1 player.
Paparazi memenangkan Turnamen Solo DAC pada tahun 2017 silam, mengalahkan Suma1l, Sccc, dan Miracle, yang merupakan pemain papan atas saat ini. Satu tahun kemudian dia mempertahankan gelar tahun berikutnya di DAC 2018 Solo Tournament. Paparazi terkenal karena signature hero miliknya yaitu Sven dan Slark.
Artour “Arteezy” Babaev

Dulu Arteezy merupakan seorang pemain Starcraft sebelum akhirnya pindah dan menjadi pro player DOTA 2. Dia mulai dikenal luas ketika membela bOne7 di Speed Gaming tahun 2013. Pemain kelas atas seperti Mushi dan Dendi dapat dikalahkan oleh Arteezy saat itu.
Perannya pun tentu sebagai carry dan dia berada di puncak performa di tahun 2014 dan 2015 dengan hero andalan Shadow Fiend. Tapi sayang kepindahannya ke Evil Geniuses dan Team Secret tak serta merta membuat karier Arteezy melejit.
Amer “Miracle” Al-Barkawi

Miracle dikenal khalayak luas sebagai salah satu midlaner terbaik tapi ternyata dia juga bisa berperan sebagai player carry. Menjadi salah satu pubstar Dota 2 terbaik hingga akhirnya Di tahun 2015, dia diundang oleh N0tail untuk bergabung dengan Monkey Business yang kemudian sekarang menjadi OG.
Tapi sayangnya karier Miracle bisa dibilang mengalami naik turun seperti roller coaster setelah dia berpisah dengan OG menuju ke Team Liquid. Untungnya, Miracle sudah pernah mencicipi kemenangan di The International 2017.
Anathan “Ana” Pham

Ana memulai karier di DOTA 2 ketika dia memutuskan untuk pindah dari Melbourne ke Shanghai pada Desember 2015. Dia bergabung dengan CDEC untuk bersaing menghadapi pemain DOTA 2 China yang kualitasnya jauh di atasnya.
Komitmen serta keseriusannya dalam bermain DOTA 2 ditunjukkan dengan memutuskan keluar dari sekolah dan Dia mendapatkan dukungan dari keluarganya atas keputusannya tersebut. Kepindahan Miracle dari OG kemudian membuat Ana bergabung dan berpartner dengan N0tail yang membuahkan dua buah piala The Internationals.
Michael “Nisha” Jankowski

Talenta Nisha ditemukan oleh Puppey di The International 2018, dia memberikan kontribusi untuk Team Secret pasca keluarnya Ace dan Fata. Posisi player carry yang kosong kemudian membuat Nisha memiliki kesempatan untuk mengisi posisi tersebut serta menimba ilmu di sana.
Featured image sources: Tech in Asia