Badan Investigasi nasional (NBI) Filipina menemukan bahwa Bren yang juga merupakan pengusaha kopi dan aplikasi ini tercatat sebagai pemilik dari sebuah perusahaan ekspedisi yang diduga berusaha mengimpor sabu-sabu melalui Manila International Container Port di tahun 2019.
Perusahaan bernama Fortuneyield Cargo Services Corporation ini diketahui telah membayar deposit kontainer dan ongkos kirim untuk paket sabu tersebut. NBI memperkirakan nilainya mencapai 1,87 miliar Peso atau sekitar Rp 491,8 miliar. Mereka juga menambahkan, tidak mungkin transaksi uang sebesar itu luput dari pengawasan pemiliknya.
Melalui Twitter, Bren dengan tegas membantah dirinya terlibat dalam kasus tersebut. “Saya menulis thread Twitter ini untuk membantah semua tuduhan ini yang bisa menghancurkan nama baik yang telah saya rawat sejak bertahun-tahun lamanya,” tulis Bren.
Bren menjelaskan bahwa ia adalah seorang angel investor yang memberikan bantuan dana kepada individu dan perusahaan dengan potensi dan talenta yang baik. Ia juga merupakan wirausaha yang menciptakan bisnisnya sendiri, sebagaimana ia mendirikan Bren Esports.
“Saya percaya pada hukum yang melindungi mereka yang tidak bersalah, dan kebenaran akan selalu ditegakkan. Saya harap (klarifikasi) ini bisa menjawab keraguan kalian dan terima kasih atas dukungan kalian di masa-masa sulit ini,” tutup Bren.
Dalam klarifikasi lain, Bren juga menambahkan bahwa ia hanya menjadi investor di perusahaan Fortuneyield Cargo Services Corporation. Ia mengaku sama sekali tidak terlibat dalam operasional perusahaan tersebut.