CEO GGWP.ID: Gamer Esports Itu Sosial Banget

Mengangkat tema positivity esports, CEO GGWP.ID, Ricky Setiawan, menjadi salah satu pembicara pada segmen bincang-bincang bertema ‘Positivity On Esports’ di IDBYTE Esports 2019.
Bersama dengan Muhammad Neil El Himam selaku direktur fasilitasi infrastruktur TIK BEKRAF dan Andrian Pauline selaku CEO Rex Regum Qeon, Ricky Setiawan menjadi pembicara pada diskusi yang dipandu Tommy Tjokro.

Ricky Setiawan mengungkapkan bahwa seorang gamer esports itu berbeda dari stigma negatif yang selama menempel, seperti ansos, senang dengan kesendirian, dan sulit bergaul. Justru seorang gamer esports itu sangat mampu bersosialisasi.
“Ketika mendengar kata ‘gamers’, orang-orang membayangkan sosok yang sendirian, tidak bersosialisasi, tapi ternyata tidak. Game esports ini sosial banget. Game itu digunakan oleh milenial justru untuk bergaul, main sama teman-temannya.“ kata Ricky Setiawan.
Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan game, khususnya game-game esports yang terus berkembang sejak tahun 2017 hingga saat ini. Ricky mengatakan bahwa kehadiran game esports, ‘berubah’ menjadi social currency, bukan hanya sekadar game.
“Esports di Indonesia sejak 2017 sampai saat ini tumbuhnya pesat. Banyak momen termasuk salah satuya perkembangan game mobile di Indonesia. Banyak game mobile masuk, terutama dari China dan game-game ini bisa diterima positif di Indonesia. Bahkan kita menyebut game sebagai social currency.” kata Ricky Setiawan.
“Social currency itu apa? Kalau kita tidak main game itu, terutama millenial dan game z. Kalau tidak main game itu, dia bisa sulit diterima teman-temannya, kata gaulnya dianggap ‘basi lah’.” Lanjutnya.
“Karena jadi social currency, tiba-tiba banyak pemain memainkan game-game ini dan jadi potensi yang besar sebagai sebuah industri, termasuk yang lagi Bekraf dorong salah satunya industri developer. Kita lagi mem-push bagaimana caranya supaya ada game esports lokal dari Indonesia.” Ungkap Ricky.

Adanya developer lokal yang bisa membuat game esports ternyata juga merupakan salah satu mimpi dari Ricky, khususnya dalam waktu dekat ini.
“Mimpi saya yang paling dekat harus ada game developer lokal yang bisa create game esports dan kita as media, bisa support mereka dengan full sehingga kita jadi bisa tuan rumah di negara sendiri.”
Menjawab pandangan negatif dari masyarakat mengenai gamer, yang seringkali juga dikaitkan dengan esports, Ricky memiliki pandangan tersendiri. Baginya kehadiran hal baru memang sering kali akan menghadapi pandangan negatif terlebih dahulu.
“Suatu yang wajar kalau ada hal yang baru, khususnya teknologi, biasanya akan dipandang awal-awal negatif, termasuk esports ini. Games dan esports sebagai teknologi mengalami tantangan itu (menghadapi pandangan negatif).” Kata Ricky

Namun untuk pemecahannya, selaku CEO GGWP.ID, Ricky Setiawan mengungkapkan adanya satu event rutin tahunan yang dihadirkan yaitu Gameprime yang bekerjasama dengan BEKRAF, selain tentunya raihan prestasi dari gamer esports itu sendiri.
Dalam event tahunan tersebut, pengunjung bisa menyaksikan sendiri bagaimana pemain esports justru sangat berbeda dengan gamer yang kerap dipandang negatif.
“Bagaimana memecahkannya, tentunya dengan meraih prestasi-prestasi. Kita juga mengadakan banyak hal termasuk salah satunya event Gameprime. Media dan publik bisa melihat yang datang kebanyakan bukan anak-anak.” lanjutnya memaparkan.
“Ternyata yang datang itu 60 persen di atas 24 tahun. Mereka bisa melihat langsung pemain esports itu berbeda dengan yang mereka bayangkan (negatif).” ungkap Ricky lebih lanjut.