Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Kegunaan Cheese di Dota 2, Item Pembalik Keadaan?

Salah satu item yang paling ikonik dan disukai dalam permainan, Keju (Cheese), telah menyertai pertandingan Dota 2 selama yang bisa kita ingat.

Dari awalnya sebagai item yang bisa digunakan dalam permainan yang sederhana, hingga menjadi ikon abadi di TI (The International), sungguh merupakan sebuah keajaiban. Namun, apa yang membuat item konsumsi Dota 2 ini begitu istimewa?

Ini pembahasan cheese di Dota 2! Kira-kira apa itu Cheese di Dota 2?

Dapat Cheese di Dota 2

Cheese dalam Dota 2 adalah item dalam permainan yang hanya bisa didapatkan dengan mengalahkan makhluk buas yang mengerikan, Roshan.

Setelah kamu mendapatkannya, item ini bisa langsung dikonsumsi untuk mengembalikan sejumlah besar kesehatan dan mana, atau dijual dengan nilai Gold yang kecil. Dalam skema permainan secara keseluruhan, para pemain yang memiliki item konsumsi ini akan memiliki keuntungan besar dibandingkan pesaing mereka.

Item ini juga memiliki kaitan dengan cerita di baliknya!

Sebelum kamu memiliki pemikiran aneh, Roshan sebenarnya tidak 100% “membuat” Cheese.

Cheese ini sebenarnya dibuat dari susu penjual Furbolg yang sudah lama hilang.

Furbolg adalah nama lama untuk Hellbears! Hanya para pemain Dota lama yang akan ingat bahwa kawanan Hellbear dulu disebut sebagai kawanan Furbolg.

Oleh karena itu, dia mungkin hanya membantu dalam proses penuaan Cheese, tetapi jujur saja, siapa yang benar-benar tahu?

Cheese Itu Simbol

Cheese bukan sekadar sebuah trofi.

Kamu tidak bisa membelinya dalam pertandingan reguler Dota 2. Untuk mendapatkannya, kamu perlu bekerja sama dengan rekan timmu untuk mengalahkan Roshan sambil juga menghadapi tim musuh.

Cheese juga merupakan salah satu dari sedikit item yang bisa dibagi dengan anggota tim sepenuhnya dalam permainan, dan sebuah tim hanya akan sukses jika mereka bersedia saling mendukung satu sama lain tanpa memandang situasi.

Terakhir, Cheese juga mewakili semua momen seru yang kita alami saat bermain Dota 2, karena jika kita benar-benar membencinya sebanyak yang kita katakan, kita tidak akan lagi memainkan permainan ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us