Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Ikonik Abis! Ini Daftar 5 Momen Paling Menarik TI Sepanjang Sejarah

Jika kalian rindu dengan salah satu turnamen paling besar dalam sejarah esports ini, kita simak bersama-sama kilas balik berbagai momen paling menarik TI yang bahkan masih sangat seru untuk dibicarakan hingga hari ini.

Saat ini gelaran The International (TI) sudah memasuki TI 10. Sayangnya TI 10 tidak berjalan sesuai dengan rencana di mana ajang turnamen DOTA 2 paling mahsyur di dunia ini harus diundur ke tahun 2021 karena pandemic COVID-19.

Lantas apa saja? Berikut daftar lengkapnya lima momen paling menarik TI! Ini ulasannya.

Fountain Hook Dendi

The International 2013 merupakan salah satu TI terbaik sepanjang sejarah. Beberapa momen terjadi di ajang tersebut salah satunya adalah taktik Fountain Hook yang membuat sebagian pihak geram.

Adalah Natus Vincere (Na’Vi) yang melakukan hal ini ketika berhadapan dengan Tongfu di semifinal.

Memasuki ronde ketiga, Tongfu dalam keadaan yang menguntungkan bahkan susah untuk membalikan keadaan bagi Na’Vi.

Di sinilah kemudian kerjasama Puppey dan Dendi diperlihatkan. Dendi menggunakan Pudge dan Puppey menggunakan Chen melancarkan teknik di luar akal.

Memanfaatkan Hook Pudge, Puppey melakukan teleportasi menggunakan Chen yang membuat Hook Pudge mengirim lawan ke base milik Na’Vi.

Taktik Fountain Hook dihapus dari Dota 2 dengan pembaruan tak lama setelah The International 2013.

TI Paling Pertama

pemain dota 2 profesional

Di tahun 2011, ketika DOTA 2 belum dirilis ke publik, Valve mengejutkan industri esports. Ya, mereka menggelar turnamen dengan hadiah US$1,6 juta yang merupakan hadiah sangat besar kala itu.

Dengan diumumkannya The International pada tahun 2011, Valve mengubah segalanya. Revolusi esports dimulai, semakin banyak sponsor yang tertarik pada esports sejak saat itu. Bisa dibilang, tanpa adanya TI, esports tak akan semaju saat ini.

Turnamen tersebut berlangsung di Benaroya Hall di Seattle, AS. 14 tim diundang untuk berpartisipasi. Na’Vi merebut gelar dan menjadi juara Dota 2 The International pertama, mengalahkan EHOME di final.

Million Dream Coil

Ini salah satu momen paling menarik TI yang terjadi tahun 2013. Setelah terpukau oleh Dendi di partai semifinal, giliran partai final yang menjadi panggung milik S4 dari tim Alliance.

Ya, di partai final, S4 tampil memukau dengan menghambat tiga hero Na’Vi untuk tidak bisa kembali ke markasnya.

Saat itu Na’Vi memang sedang berada di atas angina untuk menekan tower dari Alliance. Sayangnya, Alliance dengan strateginya mampu mencuri tower dari Na’Vi untuk menekan balik.

Na’Vi yang ingin bertahan lewat tiga pemainnya justru digagalkan oleh S4 dengan skill milik Puck bernama Dream Coil.

Momen ini adalah momen luar biasa karena comeback yang dilakukan Alliance terjadi di ronde kelima alias ronde penentuan. Alliance sukses keluar sebagai juara TI 2013 dan membawa hadiah US$1 juta.

Echo Slam Enam Juta

Ya, momen ini adalah momen yang mendebarkan dan terjadi TI 2015. Saat itu partai final mempertemukan Evil Geniuses melawan CDEC Gaming yang merupakan kuda hitam. CDEC sebenarnya bisa menyulitkan EG di game keempat.

Sayangnya, setelah sukses membunuh SumaiL, CDEC yang berada di atas angina terperosok akibat kelakuan dari Saahil “Universe” Aurora yang melakukan Echo Slam lewat Earthshaker.

Momen ini terjadi begitu cepat membuat CDEC tak bisa recovery dari Roshan Pit.

Setelah ini EG menang dan berhak meraih Aegis of Champions plus hadiah uang US$6,6 juta.

OG Sang Pembuat Sejarah

Di tahun 2018, OG merupakan tim yang diunggulkan di mana mereka berhasil tampil gila sejak babak awal TI hingga partai final dan mengakhirinya dengan kemenangan. Tapi di TI 2019, mereka berstatus sebagai tim medioker.

Mereka harus melewati sejumlah pertandingan yang bahkan membuat mereka nyaris tak lolos ke TI 2019. Statusnya sebagai juara bertahan dan tak diunggulkan tentu membuat mental pemainnya diuji.

Sayangnya, OG ternyata mengamuk di fase grup dan mengakhirinya menjadi juara grup. Setelah itu mereka terus melewati setiap pertandingan dengan kemenangan. Mereka melibas Newbee, EG, dan PSG.LGD.

Di babak final, mereka menyikat Team Liquid dan menjadi satu-satunya tim yang memenangi TI dua kali beruntun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
D.L.Tommy
EditorD.L.Tommy
Follow Us