Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Di Balik Komunitas: Andi Rizki, dari EVOS Fams Jadi Full Time di EVOS

Berawal dari seorang fans yang berkomunitas dan cinta mati pada satu tim, EVOS, Andi Rizki kini menjadi part of EVOS atau bekerja di EVOS!

Menariknya, banyak cerita dari dirinya mengenai awalnya yang hanya seorang fans, lalu mengurusi komunitas, hingga kini bekerja di Esports dan menguasai banyak hal di bidang kreatif.

Andi mengungkapkan bahwa dirinya sejak kecil memang seorang gamer. Setidaknya dia pernah bermain Point Blank dan MLBB. Ketika bermain, dia juga nge-fans dengan tim EVOS, yang awalnya dari fans tim EVOS Galaxy Sades.

“Saat itu aku mengikuti beberapa (cabang) esports lain kan, contohnya EVOS sbelum ada Mobile Legends ada PB, aku salah satu fansnya Point Blank EVOS. Dulu kan Namanya EVOS Galaxy Sades. Aku lumayan main Point Blank, ngefans sama mereka juga.”

Lalu bagaimana Andi kini bisa berkarir di Esports bersama EVOS?

Andi menceritakan bahwa awalnya dia memang ingin mencari peluang untuk bekerja di industri game. Sebagai orang yang gemar berkomunitas dan berorganisasi, peluang itu muncul dan gayung bersambut.

“Awalnya itu kan saya baru lulus SMA. Namanya orang lulus SMA kan mau cari kerja. Nah kita pengen kerja di bisang yang kita suka kan. Suka di game, gimana caranya kerja di game.”

“Aku backgroundnya suka ngobrol sama orang, berkomunitas, suka berorganisasi. Saat itu saya iseng-iseng scrool-scrool FB, itu MPL Season 4, awal mulanya.”

Namun peluang itu muncul justru ketika dia sedang aktif sebagai fans dan menonton pertandingan-pertandingan EVOS di regular season MPL Season 4.

“Selama regular season itu aku nonton EVOS terus. Cuma saat itu kan kita belum ada yang namanya  evos fams garis keras yang terbentuk saat itu.”

Peluang Awal dari Seorang Fans untuk Berkontribusi Lebih

Baru pada saat sebelum playoff, ada peluang untuk membantu EVOS dalam sisi komunitas dengan menjadi freelance.

“Terus pas sebelum playoff, aku lupa siapa, ada part of EVOS posting, butuh semacam freelance untuk jadi yang bisa ngelead community, bisa ngeramein, bisa ngumpul gitu.”

“Akhirnya aku iseng, aku apply. Kenapa aku pede, karena background aku supporter bola, ngurusin bola juga di Arsenal Jakarta.”

“Sampai di hari interview, beberapa hari sebelum playoff MPL season 4, aku disuruh interview di kantor EVOS yang pertama. Disuruh buktiin kalau memang bisa ngechant, bisa teriak. Jadi kondisinya itu di dalam ruang meeting di dalam kantor, dan disuruh teriak (ngechant).”

“Di saat itu saya sudah mulai pede (diterima), karena punya background supporter dari bola.”

Andi akhirnya diterima untuk freelance walau hanya untuk beberapa hari di playoff. Hal tersebut tentu membuat dia mendapatkan tantangan baru.

“Tantangannya itu di playoff aku belum kenal siapa-siapa di EVOS Fams. Jadi waktu hari pertama itu challenge banget, gimana caranya biar rame. Akhirnya aku cob acari-cari biar bisa narik orang, cari-cari penonton yang pakai jersey dan baju EVOS, saya ajak ke depan untuk bantu masuk (sebagai super fans).”

Jadi Fans yang Diberangkatkan ke Luar Negeri

Awal mula menjadi freelance untuk babak playoff membawa kisah lanjutan dimana kala itu ternyata dirinya dihubungi oleh EVOS dan berkesempatan mengembangkan kemampuannya di bidang community untuk mendukung EVOS di M1 sebagai fans alias bukan sebagai freelance atau bekerja.

“Pas udah kelar MPL, aku dichat lagi sama manajer tim MPL (EVOS) saat itu, natalia inggrid (natnat) yang sekarang di ONIC untuk mencari fans yang akan diberangkatkan ke M1 Malaysia.”

“Akhirnya aku bikin passport dan mencari fams yang ma uke Malaysia dukung EVOS, akhirnya kekumpul, dan kita semua terbang ke Malaysia. EVOS yang provide semuanya, dari penerbangan, penginapan, makan.”

“Tapi saat itu aku enggak kerja di EVOS. As a fans yang dikasih kesempatan sama EVOS.”

Bekerja Sebagai Karyawan Kontrak

Selepas perhelatan M1, Andi akhirnya dikontrak bekerja di EVOS, walau dengan durasi singkat, untuk mengembangkan community, serta tentunya berbagai hal lain yang terkait dengan komunitas.

“Nah dari M1 itu, evos kayaknya mau serius growing communitynya kan, 2019 akhir lah, akhirnya yang ngurus community saat itu ada Cindy, ngajakin aku, akhirnya aku join evos saat itu, kontrak berapa bulan.”

Ketika mengurus community, Andi menceritakan bahwa dia bisa belajar banyak hal baru dan menarik yang terkait dengan mengembangkan komunitas. Mulai dari event, hingga streaming dan berbagai hal kreatif lainnya.

“Awalnya aku ngurusin community, organisir mereka untuk yell-yell dan lain-lain. lalu bikin turnamen, evos fams cup. Aku sebenarnya gak punya background bikin turnamen. Akhirnya bikin turnamen mobile legends. belajar tentang streaming juga tuh. Belajar hampir semua. Terus ngurusin community kayak kopdar sama anak-anak lah, bahas kita mau bikin apa.”

Bahkan ketika covid melanda, Andi terus belajar untuk melakukan berbagai hal guna mengembangkan komunitas dan menghadirkan aktivitas-aktivitas yang bisa diikuti oleh komunitas.

“Dulu saat covid itu gimana caranya biar fans gak ilang lah. Jadi kita ngadain activity-nya online, kayak nobar online. Lalu ketika sudah bisa datang (lockdown sudah melonggar) kita adain nobar MPL atau apa yang evos main dengan mengikuti protokoler.”

Menjadi Full Time di EVOS

Barulah pada tahun 2021, Andi bekerja sebagai fulltime di EVOS. Saat itu dia mengerjakan banyak hal, namun baginya itu adalah pelajaran baru.

“Setelah setahun lebih. Tahun 2021 kayaknya, season 8, itu baru kerja fulltime di EVOS. Saat itu ngurusin event, sosmed juga aku pegang saat itu, jadi aku belajar sosmed juga, sempat belajar berbagai hal lajh.”

Bagi Andi, kecintaan dirinya kepada EVOS membuat dia senang bisa bekerja dan mau belajar banyak hal di EVOS. Bahkan ketika ada tim lain yang menawarkan untuk bergabung, Andi menolak dan setia dengan EVOS.

“Cinta sama timnya. Kalau sudah suka sama satu timnya, mau gimana susah kan (untuk berpindah hati). Waktu itu ada tim lain juga yang nawarin, mungkin offernya lebih menarik, tapi saat itu di sini aja (EVOS).”

Aktivitas dan Aksi Sosial EVOS Fams

Sebagai komunitas, EVOS Fams juga melakukan aktivitas sosial yang memberi manfaat untuk masyarakat umum di sekitarnya.

Andi menceritakan aktivitas EVOS HOPE, aksi sosial yang dilakukan EVOS dengan membagikan sembako bagi masyarakat di sekitar kantor.

“Dulu pernah ada namanya EVOS Hope, kampanye sosial bagi-bagi makanan dan sembako ke sekitar kantor. Donasinya itu kita kumpulkan dari EVOS Fams.”

Namun selain itu, Andi juga menceritakan bahwa selain dari EVOS HOPE, EVOS Fams juga kerap mengadakan charity-charity untuk membantu yang membutuhkan, semisal korban bencana alam.

“Di luar dari EVOS yang bikin, kadang-kadang aku sama komunitas (EVOS Fams) suka bikin charity juga. Semisalkan ada korban apa nih, itu kita donasi juga.”

Sempat Berpisah, Namun Seperti Jodoh

Ada satu momen dimana Andi ternyata harus berpisah dengan EVOS, karena satu dan lain hal yang memang berada di luar kuasa dari Andi.

Namun momen itu tidak melunturkan kecintaan Andi terhadap EVOS. Walau mengerjakan atau membantu project dan pekerjaan lain, dia masih cinta kepada EVOS.

Seperti jalan yang memang sudah ditentukan, setahun setelah berpisah, Andi kembali mendapatkan kesempatan dan bekerja di EVOS namun dengan posisi yang berbeda.

“Waktu itu dicall untuk freelance. Bantu-bantu event, dan hal-hal lain. Jadi awalnya itu freelance.” kenangnya.

Setelah menjalani pekerjaan sebagai freelance, Andi kemudian mendapatkan kesempatan untuk kembali bekerja di EVOS.

“Sama mas Reno, mas reno yang ngajakin. Saat itu  nawarinnya ‘ndi kita butuh talent manajer, bisa bantu gak’. Aku jawab oh bisa. Aku saat itu bahkan enggak nanya salary atau apa.”

“Dari dulu aku memang enggak nanya salary atau apa. EVOS nawarin, masuk, aku ada kerjaan, aku ambil.”

Berbekal pengalaman dan pengalaman yang dilalui, kini Andi (saat diinterview) menjadi Talent Manajer di EVOS.

Cara Meyakinkan Orang Tua untuk Bekerja di Esports

Satu pengalaman penting dibagikan oleh Andi terkait bagaimana meyakinkan orang tua dengan keputusan dia yang akan bekerja di industri esports.

Bagi Andi, cara meyakinkan orang tua tidak lepas dari kemampuan yang memang sudah dimiliki ketika dia bersekolah, yaitu kemampuan berorganisaasi dan berkomunitas, bukan hanya tentang akademis.

“Mungkin karena gua kan anak terakhir ya, waktu itu kakak gua yang pertama itu orangnya pintar di bagian akademik. Gua ngomong ke orang tua gua waktu itu, mungkin gua enggak pintar di akademik ,tapi bisa jadi di non akademik mungkin bisa dicoba.”

“Jelasin dari situ, lalu jelasin kalau yang dikerjain di esports ini kurang lebih sama seperti di SMA bukan dari kepintaran belajar tadi dari non akademik aku (berorganisasi dan berkomunitas).”

Momen #7 (Hastag Tujuh) di EVOS Fams

Satu sorotan yang menarik adalah ketika tim MLBB EVOS berada di titik nadir yaitu ketika mereka finish di peringkat 7 klasemen regular season MPL. Saat itu julukan “hastag tujuh” tentu bisa melukai hari fans dan EVOS Fams.

Namun menurut Andi, dirinya tidak hanya melihat dari satu sisi saja, melainkan melihat keadaan tim saat itu yang sedang melakukan regenerasi roster.

“Kalau yang gua alami di komunitas saat itu, ya menurut gua saat itu EVOS mencoba dengan regenerasi roster yang baru kan.“

Andi paham jika ada fans yang sangat kecewa dengan hasil dan suasana saat itu, apalagi tim yang didukung sebelumnya pernah ada dalam puncak kejayaan.

“Memang banyak fams yang kecewa ya. Tapi menurut aku saat itu udah yang terbaik sih. Mungkin banyak yang merasa capek dukung EVOS saat itu. Tapi menurut gua mungkin mereka kebawa suasana aja. Biasanya kan lolos playoff atau top berapa lah.”

“Mungkin beban sebuah fans itu ketika timnya sudah mendapatkan achievement yang oke banget, lalu ketika turun banget, mereka (fans) gak siap aja.”

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us