DRX Kubur Impian Fnatic di VCT Champions 2022!

Setelah dicukur oleh LOUD, wakil Korea Selatan dan Asia, DRX kembali tampil impresif di lower bracket VCT Champions 2022. DRX berhasil menumbangkan Fnatic di perempat final lower bracket dan mengubur impian Boaster dan kawan-kawan untuk menjuarai VCT Champions 2022.
Kemenangan ini juga mengancurkan kutukan dari DRX yang tak pernah finis di atas posisi enam besar di turnamen internasional. Kemenangan atas Fnatic ini membuat DRX setidaknya finis di posisi empat besar VCT Champions 2022.
Fnatic sebenarnya mampu untuk menguasai map pertama, yaitu Icebox. Pemain andalan Fnatic, Derke seakan melakukan smurfing di game pembuka ini.
Pemain berkepala plontos ini berhasil mencetak 31 kill dengan jumlah ACS dan rasio KD yang tidak manusiawi, yaitu 408 poin dan 3,1. Fnatic sendiri berhasil menang dengan skor 13-7 pada game pertama ini.
Fnatic terlihat bisa melanjutkan performa dominan mereka di map kedua, Ascent. Memulai di sisi defender, Boaster dan kawan-kawan menampilkan eksekusi pertahanan bak tembok besi yang sulit ditembus oleh DRX. Fnatic akhirnya mampu untuk mengakhiri paruh pertama dengan skor 8-4.
Akan tetapi, DRX mampu bangkit dan mengejar Fnatic bahkan mampu untuk memaksakan overtime. Dalam proses mengejar Fnatic, DRX berhasil memenangi beberapa ronde dengan clutch yang membuat semangat mereka terpompa.
Di overtime, DRX memulai sebagai attacker. Pemain duelist mereka, BuZz berhasil menumbangkan Alfajer di kondisi satu lawan satu untuk memperoleh match point.
DRX akhirnya bisa menyamakan kedudukan setelah positioning mereka yang mantap di sesi defending pada babak overtime berhasil menumbangkan semua pemain Fnatic. 14-12 menjadi skor akhir dari Ascent.
Berhasil menang comeback di Ascent, DRX tampil sangat bersemangat di Fracture. Zest dan kawan-kawan berhasil memenangi enam dari tujuh ronde awal untuk membuat skor menjadi 6-1.
Walau harus tertinggal cukup jauh di awal, Fnatic membuktika keteguhan mental mereka dan bisa memenangi lima ronde beruntun untuk mengakhiri paruh pertama dengan skor seri, 6-6.
Meski tertahan oleh Fnatic di akhir paruh pertama, DRX tak terlalu terpengaruh dan kembali ke performa mereka di awal paruh pertama pada paruh kedua.
Mereka kembali memenangi ronde demi ronde dan berlari meninggalkan Fnatic. Mereka bahkan sudah bisa mengamankan match point di ronde ke-21 dengan skor 12-9.
Namun ending paruh kedua berbeda dengan paruh pertama. DRX tak membiarkan Fnatic memenangi ronde tambahan dan bisa mengakhiri perlawanan mereka di ronde ke-22. 13-9 menjadi skor akhir dari Fracture.
Dengan kekalahan ini, Fnatic finis di posisi 5-6 dan harus puas membawa pulang uang hadiah sebesar USD 60.000.
Sementara bagi DRX mereka akan menunggu hasil pertandingan antara FPX kontra XSET. Pemenang pertandingan tersebut akan melawan mereka di semifinal lower bracket.
Mampukah DRX melanjutkan penampilan baik ini dan menjadi juara dunia Valorant pertama dari Asia?