BREAKING: Protes Mewarnai Gelaran Indonesia CS: GO Qualifier!

Pihak IeSPA sudah memberikan klarifikasi mengenai hal ini yang bisa kamu lihat di artikel berikut ini.

Gelaran Indonesia CS: GO Qualifier yang diselenggarakan oleh Liga Game yang didukung oleh Indonesia Esport Association (IeSPA) menuai banyak protes tajam! Peran IeSPA sebagai asosiasi esport Indonesia dipertanyakan!

Kasus ini bermula dari postingan akun facebook Bayu Nugroho yang menjadi viral. Postingan tersebut berisi kegeramannya pada kondisi yang terjadi pada esport Indonesia yang dirasa kurang merangkul para pemain esport di daerah.

Kegeramannya tersebut ia sertai dengan bukti sebuah chat yang tidak diketahui identitasnya. Inti dari potongan screen shoot tersebut menunjukan bahwa pencarian tim esport papan atas Indonesia ‘hanya’ dilakukan di lingkup Jakarta dan menganaktirikan esport daerah.

Hal ini juga ditekankan oleh pemilik akun yang merasa selama ini bahwa tim esport daerah luar Jakarta tidak memiliki nilai dan tidak untuk dihargai. Ia juga menuntut agar adanya perhatian serius bagi esport daerah.

Bila diusut lebih jauh, postingan ini bisa jadi berhubungan dengan penyelenggaraan Indonesia CS:GO Qualifier yang baru saja selesai diselenggarakan.

Turnamen tersebut bertujuan untuk mencari perwakilan tim Indoesia yang akan diberangkatkan ke Busan dalam acara IeSF 9th Esports World Championship. Banyak keanehan yang melingkupi kualifikasi tersebut.

Selain hanya mengundang tim yang berasal dari Jakarta, beberapa kejanggalan tersebut juga ditanyakan oleh saudara Bayu Nugroho pada Liga Game selaku penyelenggara kualifikasi.

Mulai dari jeda waktu yang hanya satu hari antara pengumuman kualifikasi sampai dengan penyelenggaraan kualifikasi, juga standar invitasi dari tim yang berlaga tidak diketahui dan menuai banyak tanda tanya.

Berbagai pertanyaan ini mengerucut tajam terhadap dugaan adanya penjegalan tim esport daerah luar Jakarta untuk bisa berlaga di kualifikasi ini. Bahkan saudara Bayu Nugroho juga mengancam akan mengeluarkan bukti yang menguatkan hal tersebut.

Yang semakin menimbulkan perkara juga belum adanya tanggapan apa pun dari panitia penyelenggaran terkait berbagai tuduhan ini.