Nostalgia rupanya masih menjadi fenomena menarik untuk dijadikan lahan mata pencaharian, terbukti banyak game yang dikemas dengan embel-embel classic dan terjual laris manis bak kacang goreng. Tidak terkecuali Ragnarok M Eternal Love, bagaimana potensi esport Ragnarok Mobile?
Kalau kita bicara soal esport Ragnarok Mobile Eternal Love, sudah jelas Ragnarok PC terlebih dahulu menjadi pelopornya. Mungkin dulu belum disebut sebagai esport, karena memang terminologi ini baru berkembang beberapa tahun belakangan.
Namun fenomena RIC atai Ragnarok Indonsia Championship milik Lyto tidak boleh kita anggap remeh. Banyak orang yang berlomba-lomba membuktikan diri sebagai yang terbaik dalam ajang ini. Selain menawarkan hadiah yang cukup menggiurkan jelas ajang ini menjadi ajang pencapaian tertinggi dalam bermain ragnarok.
Kalau bicara soal hadiah sendiri, sebenarnya uang yang di hadiahkan terbilang tidak seberapa. Namun apa yang membuat turnamen ini menarik dulu? Menurut pengalaman sang penulis yang juga pernah berpartisipasi dalam laga RIC, hadiah yang paling menarik bagi sang juara adalah.
Kesempatan untuk memilih satu kartu monster, apapun itu sebagai salah satu trophy hadiah. (Skenario ini hanya bisa dibayangka oleh para pemain veteran Ragnarok) Bayangkan jika kalian meminta kartu semacam Ghostring atau Golden Thief Bug.
Jelas kalian akan menjadi yang paling imba di server yang kalian mainkan. Sedikit saja nostalgia tentang bagaimana serunya “esport” di Ragnarok PC 2003 silam. Sekarang kita menilik tentang Ragnarok Mobile Eternal Love, tentang bagaimana sih potensi esport yang dipunya game handphone yang satu ini.
Kalau bicara soal konten bisa kita bilang, hampir mirip. Kalau diproyeksikan sebagai angka, sekitar 70 persen mendekati. Lalu bagaimana potensi esport yang dimiliki oleh game so called classic kita yang satu ini?
Kalo kita tilik dan sedikit mengintip versi china dari Ragnarok M Eternal Love, ada banyak aspek serta konten yang mendukung game ini menjadi game esport layaknya versi PCnya.