Eny Retno Diwati, M.Pd, Kepala Sekolah SMAN 1 Turen Malang Jawa Timur melihat esports sebagai alat penyaluran minat dan bakat yang positif bagi murid-muridnya.
“Esports bisa menjadi wadah berprestasi. Kalau mereka main secara disiplin dan diawasi, orang tua tidak perlu khawatir,” ungkap Eny dalam konferensi pers bersama Akademi Garudaku.
Ia menekankan bahwa siswa yang menekuni esports bisa mengembangkan banyak life skill berguna seperti kedisiplinan, serta fokus dan kemampuan berpikir kritis.
Tentunya, hal ini tidak bisa dicapai jika siswa tidak tekun berlatih dan mendalami game yang mereka mainkan. Terlalu memforsir diri dalam berlatih juga tidak baik akhirnya.
Sarana-sarana seperti Hope Cup dan Akademi Garudaku memberikan ruang bagi para siswa untuk mengumpulkan prestasi di bidang esports, sekaligus mempersiapkan karier mereka di level profesional.
Peran penting bagi guru dan tenaga akademis adalah dengan membantu mengarahkan para siswa yang masih bermain game secara konsumtif ke arah yang lebih bermakna dan berujung pada prestasi yang membanggakan.