One Year Long Journey EVOS Esports: Kuda Hitam SEA dan Momen Resume NaNa

Berbicara soal perjalanan tim Dota 2 Indonesia sepanjang tahun 2017, nama Evos Esports memiliki tinta emas perjalanan. Bagaimana tidak? Pada awal tahun 2017, Evos kerap menjadi kuda hitam di setiap turnamen level Asia Tenggara!
Akan tetapi performa Evos di kancah internasional berbanding terbalik saat mereka tampil di turnamen domestik. Sepanjang tahun 2017, Evos selalu kesulitan merusak dominasi tim Dota 2 Indonesia rivalnya, yaitu BOOM.ID.
Lantas momen apa saja yang membuat Evos bisa memiliki tinta emas di sepanjang tahun 2017? Yuk, simak ulasan berikut ini!
1
Kuda Hitam Asia Tenggara

Prestasi Evos di kancah internasional berawal pada periode bulan Maret. Saat itu, Evos mentas di ajang Prodota Cup Season 6. Tak cuma Evos, Rex Regum Qeon juga menjadi wakil Indonesia di ajang ini.
Namun bisa dibilang performa Evos dan RRQ berbanding jauh bak langit dan bumi! Di fase grup, Evos sukses menjadi pemuncak Grup B dengan total kemenangan 7-1. Sementara RRQ cuma berada di posisi ketiga dengan perbandingan kemenangan 4-4.
Meski begitu kedua wakil Indonesia tetap berhak lolos ke babak play-off. Sayangnya, perjalanan RRQ harus berakhir lebih cepat setelah dikalahkan Execration dengan skor 2-0 di laga kedua loser bracket.
Lalu bagaimana dengan Evos? Tim yang saat itu diperkuat Ilogic, Ramz, Aville, Vlaicu dan 2Hoi terus melaju hingga menembus babak final winner bracket.
Sayangnya, Evos gagal menembus grand final usai takluk 0-2 dari Geek Fam di final winner bracket dan kalah 1-2 dari Happy Feet di final loser bracket!
Situasi seperti ini juga terjadi saat Evos tampil di kualifikasi Manila Masters. Saat itu, Ramz dkk. sukses menembus final winner bracket.
Akan tetapi, Evos harus tersingkir usai dikalahkan Faceless dan Mineski dengan skor 2-0 di final winner bracket dan loser bracket.
Prestasi puncak Evos di Asia Tenggara akhirnya tercapai saat tampil di Prodota Cup 9. Di ajang ini, Evos bisa menembus babak grandfinal untuk menantang tim Lorem Ipsum.
Namun mimpi menjadi juara Prodota Cup 9 pupus setelah Evos takluk 1-3 dari Lorem Ipsum di babak grand final.
2
Momen Resume NaNa

Performa Evos di bulan Maret memang sangat impresif. Mereka bahkan mampu menembus babak final open qualifier Kiev Major.
Di babak final, Evos bertemu tim asal Malaysia, Bazzar. Bisa dibilang roster yang dimiliki Bazzar tak main-main lantaran diperkuat NaNa, Ahjit, dan juga Ahfu.
Namun, Evos justru berhasil mengejutkan banyak pihak. Dalam format best of three, Evos berhasil merebut kemenangan di game pertama berkat permainan apik Outworld Destroyer milik Ramz, dan Juggernaut milik Ilogic.
Akan tetapi di game kedua, Bazzar mampu bangkit dan sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1 cuma dalam waktu 26 menit!
Game ketiga pun menjadi pertaruhan kedua tim. Sebab, tiket menuju Kualifikasi utama Kiev Major dipertaruhkan.
Lagi-lagi Bazzar sukses mendominasi Evos lewat permainan agresif Storm Spirit milik NaNa. Evos pun tak berdaya dan kekalahan sudah berada di depan mata!
Namun, pada menit ke-39 terjadi momen yang tak bisa dilupakan. Saat itu, Evos melakukan pause di tengah pertempuran dengan alasan lagging. NaNa yang tak terima justru secara sepihak melakukan resume sehingga pertandingan berjalan kembali.

Melihat aksi tak sportif NaNa, caster kondang Indonesia, Melondoto pun sampai merasa kesal. Dia tak menyangka NaNa memilih melakukan resume ketimbang menunggu tim Evos memperbaiki masalah lagging.
Alhasil, reaksi Melondoto pun sempat viral dan menjadi perbincangan di antara para pecinta Dota 2 Indonesia.
Sudah dua momen penting Evos yang dibahas sepanjang tahun 2017. Masih ada apa lagi ya guys? Lanjut yuk ke halaman selanjutnya!
3
3
Balas Dendam Evos untuk NaNa

Sakit hati atas perlakukan NaNa di final Kualifikasi Kiev Major tampaknya masih membekas di tim Evos. Evos dan Bazzar yang sudah berganti nama menjadi Warrior Gaming sama-sama mengikuti kualifikasi Manila Masters.
Bak gayung bersambut, kedua tim kembali dipertemukan babak kedua babak winner bracket. Pertarungan pun berlangsung ketat. Evos sukses mengamankan kemenangan di game pertama.
Permainan Windrunner Ramz yang berkolaborasi dengan Spectre milik Illogic tak bisa dibendung NaNa dkk.!
Takluk di game pertama membuat WG Unity bangkit pada game kedua. Pertandingan terpaksa dilanjutkan ke game ketiga setelah Evos melakukan GG Call di game kedua.
Di game ketiga, kedua tim tampak sangat berimbang. Dua tim silih berganti melakukan kill. Hingga akhirnya pada menit ke-33, kombo Venomancer dan Crystal Maiden sukses menghentikan perlawanan WG Unity. Evos pun menang dengan skor akhir 2-1.
Walau tidak memperebutkan trofi apapun, kemenangan atas WG Unity saat itu mampu membuat pecinta Dota 2 di Indonesia bisa tersenyum dan berbangga. Terima kasih Evos!
4
Ramz dan 2Hoi Cabut dari Evos

Pasca The International 2017 usai, Evos juga ikut berbenah. Lewat pernyataan di fanpage, midlaner andalan Ramzi “Ramz” Bayhaki resmi hengkang dari Evos.
Keputusan ini tentu mengejutkan banyak pihak. Sebab, Ramz merupakan faktor utama keberhasilan Evos menjadi kuda hitam di region Asia Tenggara!
Ramz juga sempat menyumbangkan satu trofi juara AMD Esport dan menjadi runner-up Indonesia Games Championship.
Posisi Ramz lantas digantikan oleh Usep “Facehugger“. Mantan pemain Cross Legion itu sempat menjadi standin untuk EVOS dan meraih peringkat kedua di ProDota Cup Season 9!
Tak hanya Ramz, Evos juga kehilangan satu pemain andalan di posisi support, Chang “2hoi” Tu Hai. 2hoi sendiri terkenal dengan permainannya yang agresif dan berani mati demi menciptakan ruang bagi hero-hero core di Evos.
Diedit oleh Audi E. Prasetyo