Inilah Fakta Menarik Game Valorant yang Jarang Diketahui

Fakta menarik yang pertama dari game Valorant ada dari sisi premis ceritanya. Valorant memang dirancang sebagai game kompetitif 5v5.

Di dalam gimnya juga memiliki sejumlah hero yang masing-masing memiliki keahlian tersendiri.

Diceritakan bahwa bumi pada masa depan mengalami sebuah kejadian misterius yang disebut First Light.

Fenomena tersebut telah mengubah kondisi alam. Bahkan sekaligus juga memunculkan orang-orang dengan kekuatan khusus yang disebut Radiant.

Kemudian, sebuah organisasi misterius telah meluncurkan program yang disebut Valorant Protocol. Pada program tersebut, mereka mengumpulkan para Radiant dari seluruh dunia untuk menjadi prajurit.

Agen-agen Valorant Protocol ini memiliki latar belakang berbeda-beda. Mulai dari tentara militer sampai pelaku kriminal. Konsep ceritanya tersebut mengingatkan gamers pada Outriders atau Arknights.

Sebagian besar game yang diumumkan oleh Riot Games selalu mengambil latar belakang dunia sama dengan League of Legends atau LoL.

Hal itu terungkap pada saat acara ulang tahun Riot Games yang kesepuluh beberapa waktu lalu. Beberapa game yang memiliki latar sama dengan LoL adalah Legends of Runeterra, Project L, dan Project F.

Pada awalnya Riot Games juga sempat berpikir untuk menggabungkan Valorant dengan dunia LoL, akan tetapi akhirnya dibatalkan.

Hal tersebut diungkapkan oleh director Valorant, Joe Ziegler, kepada Game Informer. Mereka ingin menciptakan game shooter taktis yang menggunakan pistol dan peluru.

Akan tetapi, ternyata sulit menerapkan konsep seperti itu pada karakter-karakter fantasi di LoL. Akhirnya, mereka merancang dunia baru agar pengalaman yang dihasilkan lebih sesuai.

Walaupun Valorant memiliki gaya visual warna-warni seperti Overwatch, ada perbedaan besar dalam nuansa permainannya.

Pada Overwatch, damage dari tembakan cukup bervariasi. Akan tetapi, secara umum pemain tidak akan mati dalam satu kali tembakan.

Kecuali jika pemain tersebut terkena headshot dari hero tipe sniper seperti Widowmaker atau Hanzo.

Sedangkan pada Valorant tidak seperti itu. Dengan faktor Time to Kill-nya alias TTK yang cukup singkat, setiap tembakan di sini bisa berakibat fatal.

Hal itu membuat para pemain harus hati-hati dan tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan sedikit pun.

Bahkan pada situs resminya Riot Games tertulis “Kami ingin kamu meraih kemenangan semata-mata dengan skill dan strategi.”

Dibandingkan  Overwatch, Valorant memiliki feel baku tembak yang lebih mirip Counter-Strike atau Rainbow Six: Siege.

Fakta menarik lainnya tentang game Valorant adalah dapat berjalan pada PC spek rendah.

Seperti diketahui bahwa banyak game shooter kompetitif di luar sana yang sudah populer. Di sinilah peluang Valorant dapat mencuri hati para gamers.

Menurut Riot Games, Valorant bisa dijalankan pada komputer “kentang” yang umurnya bahkan sudah 10 tahun.

Mereka menargetkan game ini bisa dimainkan siapa saja setidaknya di tampilan 30 FPS.

Untuk pemilik PC gaming modern, Valorant dapat mendukung tampilan hingga 144 FPS.

Pengalaman online yang mulus sangat didukung dengan penempatan sejumlah datacenter di berbagai kota besar seluruh dunia.

Riot Games juga menjanjikan latency di bawah 35 ms untuk permainan online. Bahkan, mereka telah lama mengulik netcode untuk mencapai target tersebut.

Demikian fakta menarik game Valorant yang jarang diketahui.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Mobile Legends, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!