Tumbang di Tangan Team Aster, Fnatic Terjun ke Lower Bracket Playoff Arlington Major

Fnatic kini harus menyusul sesama tim asal Asia Tenggara, yaitu BOOM Esports ke lower bracket playoff Arlington Major. DJ dan kawan-kawan harus mengikuti jejak BOOM Esports setelah mengakui keunggulan tim asal Tiongkok, Team Aster dengan skor 2-0.
Game pertama diwarnai dengan pertandingan yang bertempo cukup lambat. Kill menjadi hal yang cukup langka di game kali ini, selain itu tak ada teamfight yang signifikan sampai menit ke-29.
Pada teamfight di menit ke-29 tersebut Fnatic bisa menghabisi empat pemain dari Team Aster dan terlihat akan berlari meninggalkan mereka setelahnya.
Tetapi, itu tak terjadi setelah beberapa menit kemudian, lima pemain Team Aster berhasil menangkap dan menghabisi tiga pemain Fnatic, yaitu Jabz, Bryle, dan DuBu yang terpisah dari Timado serta DJ di jungle mereka sendiri.
Timado dan DJ berusaha menyelamatkan rekan mereka dengan langsung melakukan teleportasi, namun itu semua sudah terlambat. Mereka juga ikut dikubur oleh Team Aster dan mengakibatkan team wipe ke arah Fnatic.
Beberapa menit kemudian, di tempat yang sama Team Aster kembali menantang Fnatic untuk bertempur.
Sebenarnya Timado yang menjadi target bisa kabur dari pertempuran, namun DuBu yang menggunakan IO membuat kesalahan dan memindahkan Bryle yang sedang bersamanya ke tengah kerumunan pemain Team Aster.
Ini memaksa Timado dan DJ masuk kembali ke dalam pertempuran untuk menyelamatkan mereka, tetapi usaha mereka berdua gagal dan mengakibatkan mereka bersama dengan DuBu dan Bryle mati di tangan Team Aster.
Kemenangan di teamfight tersebut mengakibatkan momentum berpindah ke Team Aster sepenuhnya.
Meskipun bau kemenangan sudah tercium, Team Aster tak mau takabur. Mereka memutuskan untuk mundur dan bermain hati-hati.
Setelah beberapa tarik ulur, BoBoKa dan kawan-kawan akhirnya berhasil mengakhiri permainan di menit ke-57 setelah menghabisi empat pemain Fnatic di markas mereka sendiri.
Sepuluh menit awal dari game kedua berjalan sama chill-nya seperti game pertama. Namun situasi imbang itu diakhiri oleh Team Astert.
Selepas menit ke-10, Team Aster mulai mencoba mencari pemain-pemain Fnatic dengan Ori sebagai ujung tombak. Team Aster berhasil menangkap pemain-pemain Fnatic yang masih melakukan farming.
Kondisi Fnatic semakin buruk setelah Monet dengan Alchemist ikut serta dalam teamfight setelah mendapatkan Radiance yang menjadi item power spike untuknya di early-mid game.
Ditambah dengan bantuan Monet, Team Aster menggilas Fnatic lebih parah lagi. Dan tak seperti game sebelumnya, Team Aster bermain agresif dan langsung menyerang ke arah markas Fnatic.
Melihat markas mereka sudah disatroni serta sudah jauhnya perbedaan item yang mereka miliki, Fnatic menyerah dengan cepat di menit ke-22 yang mana ini mengantarkan mereka ke lower bracket Arlington Major.
Dengan kekalahan ini, Fnatic akan menghadapi Beastcoast di lower bracket, sementara Team Aster akan melawan Team Spirit di semifinal upper bracket.
Mampukah Team Aster dan Fnatic menumbangkan lawan-lawan mereka berikutnya untuk menjaga asa meraih gelar Major pertama dalam sejarah tim? Kita lihat hasilnya nanti!