FUT Esports dan NaVi Lengkapi Perwakilan EMEA di VCT Masters Tokyo

Perwakilan dari wilayah EMEA untuk turnamen VCT Masters Tokyo kini telah lengkap. FUT Esports dan NaVi menjadi dua tim yang akan menemani Fnatic dan Team Liquid untuk mewakili EMEA di VCT Masters Tokyo.
Kemenangan FUT Esports dan NaVi dalam laga perempat final lower bracket menjadi penentu kelolosan mereka ke VCT Masters Tokyo. Kemenangan tersebut membuat mereka memastikan posisi empat besar VCT EMEA 2023, yang mana posisi itu menjadi batas bawah kelulusan bagi tim EMEA yang ingin pergi ke VCT Masters Tokyo.
FUT Esports yang menjadi kuda hitam di turnamen ini berhasil mendapatkan tiket ke Jepang melalui kemenangan atas tim yang divisi CS:GO-nya baru saja memenangi Paris Major, yaitu Team Vitality. 2-1 menjadi skor akhir dari laga tersebut.

FUT Esports sebenarnya mengalami kesulitan di awal map pertama, Split. Mereka kewalahan menghadapi Team Vitality pada sesi defender, MrFaliN dan kawan-kawan harus tertinggal 4-8 di akhir paruh pertama.
Namun semua berubah di paruh kedua. FUT Esports yang mengandalkan qw1 dan qRaks berhasil mendobrak total pertahanan dari Team Vitality. Mereka mampu untuk memenangi delapan ronde beruntun untuk mengamankan match point, 12-8.
Team Vitality bisa memenangi satu ronde dan membuat skor menjadi 12-9, namun FUT Esports tak goyah dan berhasil memenangi ronde ke-22 untuk menutup map pertama dengan skor 13-9.
QRaks menjadi pemain yang paling menarik perhatian di map ini. Meskipun bukan menjadi pengumpul kill dan ACS terbanyak, ia berhasil mencetak persentase headshot yang di luar nalar, yaitu 55 persen. Ia juga mampu mencetak persentase KAST (kill, assist, survive, trade) yang juga luar biasa, yaitu 91 persen.

FUT Esports lagi-lagi kesulitan di awal map kedua, yaitu Haven. Mereka kelimpungan menghadapi trio Twisten, Destrian, dan ceNder yang menemukan performa mereka.
Walaupun mereka sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di paruh kedua, tapi comeback yang terjadi di map sebelumnya tak terjadi kali ini dan FUT Esports harus menyerah dengan skor 9-13.
Permainan kurang meyakinkan dari FUT Esports di map kedua tidak terulang di map ketiga, Lotus. Lima pemain mereka tampil sangat baik dan mampu mempermalukan Team Vitality sejak awal permainan.
Walau menyelesaikan paruh pertama dengan skor keramat 9-3 dan harus kehilangan dua ronde awal paruh kedua, FUT Esports masih bisa kalem dan akhirnya mengakhiri perlawanan Team Vitality dengan skor telak, 13-6 yang mengantarkan mereka ke Tokyo.

Sementara untuk NaVi, mereka berhasil melewati adangan dari tim asal Spanyol, Giants sebelum bisa mengamankan tiket ke VCT Masters Tokyo. Skor bersih 2-0 menjadi skor akhir seri ini.
NaVi mendapat perlawanan cukup signifikan dari Giants di map pertama, Pearl. Giants mampu mengimbangi ANGE1 dan kolega di paruh pertama sampai bisa mengakhirinya dengan skor 6-6.
Akan tetapi, perlawanan ketat itu hanya terjadi di paruh pertama saja. Dimotori oleh SUYGETSU, NaVi berhasil mengungguli Giants secara telak di paruh kedua. NaVi akhirnya berhasil menyudahi perlawanan dari Giants di Pearl ini dengan skor 13-9.
Pertarungan ini berlanjut di Ascent. NaVi tampil lebih meyakinkan di awal paruh pertama map ini dibandingkan dengan paruh pertama map sebelumnya.
NaVi mampu mengakhiri paruh pertama dengan keunggulan jauh, 8-4. NaVi juga bukannya bermain sempurna, mereka sempat ketar-ketir karena Giants mampu untuk memenangi lima dari enam ronde awal paruh kedua untuk menyamakan kedudukan menjadi 9-9.
Akan tetapi, momentum dari Giants tak berlanjut sampai mereka mendapat angka ke-13. Giants tak lagi mampu mendapat poin setelah NaVi mampu memenangi ronde ke-19. Giants pun harus membuang harapan mereka untuk lolos ke VCT Masters Tokyo setelah NaVi mampu mengakhiri permainan dengan skor 13-9.

Seperti yang telah disebutkan di atas, kedua tim ini akan menemani Fnatic dan Team Liquid di ajang VCT Masters Tokyo. Dengan komposisi ini, para penggemar Valorant EMEA amat yakin kalau gelar juara akan kembali ke wilayah mereka.
Bagaimana menurut kalian? Apakah salah satu dari empat tim EMEA ini mampu untuk memenangi VCT Masters Tokyo seperti di VCT LOCK//IN?