G2 Arena Ingin Menjadi Crazy Raccoon Cup-nya Indonesia dengan Naungi Vtuber

Turnamen esports yang fokus diikuti oleh konten kreator dan influencer memang bukan hal yang asing lagi. Namun bagi komunitas vtuber, tentu ceritanya lain lagi.

Nico Alyus, CEO dari agensi vtuber Digikagi sebagai salah satu penggagas G2 Arena 2024, mengaku ingin mencoba mengawinkan dunia esports dengan vtuber.

“Gimana event yang tadinya isinya manusia tiba-tiba ada makhluk virtual. Kami ingin mencoba memberikan warna baru ke dua sisi ini, baik di dunia esports maupun di dunia vtuber,” ungkap Nico.

Nico mengaku mendapatkan inspirasi dari Jepang sebagai negara kiblat dan juga progenitor dari kultur virtual YouTuber dunia.

“Di Jepang ada sebuah turnamen yang cukup besar namanya Crazy Raccoon Cup. Isinya juga konten kreator dan tidak sedikit vtuber yang juga terlibat,” jelasnya.

Lalu bagaimana dengan prospek dari pasar vtuber di Indonesia sendiri? Menurut Nico dan Digikagi, angka-angka yang mereka dapatkan cukup menjanjikan.

“Untuk saat ini, market vtuber berdasarkan data yang kami collect size-nya sekitar lebih dari 40 juta dan itu di Indonesia saja,” papar Nico.

Nico menambahkan, di tahun 2019 potensi pasar vtuber di Indonesia masih di angka ratusan ribu, sehingga angka 40 juta saat ini merupakan hasil dari perkembangan yang konsisten.

“Jadi secara size, kami merasa pertumbuhan tidak akan pesat tetapi akan semakin stabil dan matang,” lanjutnya.

Nico berharap, G2 Arena 2024 ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih besar ke depannya, dengan bantuan dari berbagai pihak.

“Kita akan bisa memberi ruang lebih banyak lagi untuk konten kreator, komunitas, dan tentu saja vtuber,” tutup Nico.