Galaxy Racer Umumkan Ekspansi ke Pasar Indonesia, Ini Dia Tantangan Besarnya!

Galaxy Racer yang dikenal sebagai salah satu organisasi esports, lifestyle, dan konten terkemuka di dunia mengumumkan ekspansi bisnis ke pasar Indonesia guna mendorong perkembangan industri esports di wilayah Asia Tenggara.
Indonesia merupakan negara yang memiliki perkembangan pasar tercepat dan terbesar di region Asia Tenggara dengan lebih dari 52 juta pemain aktif di ekosistem game esports sekaligus salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia. Hal tersebut menjadi bukti akan besarnya peluang bisnis Galaxy Racer di Indonesia.
Baca Juga : Team Aster dan RNG Lengkapi Perwakilan Tiongkok di ESL One Stockholm Major
Esports sendiri menjadi salah satu industri yang sedang meroket karena digemari oleh sebagian besar kalangan milenial dan gen-z baik pria maupun wanita di berbagai kota besar. Perkembangan yang pesat dan pasar dengan potensial yang besar membuat Galaxy Racer memutuskan untuk masuk dengan lima pilar bisnis utama.
Lima pilar bisnis yang dibawa Galaxy Racer, yaitu produksi konten dan esports event, content creator, tim esports, merchandise eksklusif, dan label musik, dengan tujuan menjadikan Galaxy Racer yang terdepan dalam hal pembuatan konten pada industri digital.
Galaxy Racer didirikan pada 2019 dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konten digital yang digemari oleh publik dan mendorong perkembangan esports, content creator, dan ekonomi negara di seluruh dunia, salah satunya Indonesia.
Galaxy Racer juga didukung oleh lebih dari 100 content creator global dengan jumlah pengikut lebih dari 500 juta orang dan ditonton 2,5 miliar kali setiap bulannya. Galaxy Racer di Indonesia dipimpin oleh Mitch Esguerra sebagai CEO di Asia Tenggara, bersama Reza Afrian sebagai Country Manager Indonesia, ini menciptakan kepemimpinan yang sangat kuat untuk kedepannya.

Mitch Esguerra, CEO Galaxy Racer Asia Tenggara mengatakan “Indonesia adalah negara penting bagi Galaxy Racer untuk mengembangkan bisnis kami, mengingat pertumbuhan industri esports dan konten gim di wilayah ini sangat tinggi. Kami telah mengamati bahwa masyarakat Indonesia mulai bermain gim saat beranjak 15 tahun dan sebagian besar bermain melalui platform mobile. Oleh karena itu, kami optimis bahwa industri esports dan gim akan terus berkembang, terutama pada platform mobile. Sehingga, turnamen esports yang berfokus platform mobile menjadi kewajiban dalam industri ini.”
Saat ini perkembangan industri digital dan esports juga mengalami pertumbuhan yang sangat pesat terlebih di masa pandemi, dimana tercatat ada 60 juta pengguna internet baru sejak awal pandemi.
Ekonomi berbasis digital di Asia Tenggara menjadi pusat dari perkembangan ini, terutama bagi industri esports. Menariknya, 43% jumlah pemain pada region ini berasal dari Indonesia, sehingga membuat peluang besar bagi Galaxy Racer untuk terus mengembangkan bisnisnya.
“Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pemerintah telah mengakui esports sebagai salah satu cabang olahraga dan ini baru permulaan saja. Keadaan ini membuat kami memiliki beragam opsi untuk berinovasi melalui strategi bisnis kami,” ujar Reza Afrian, selaku Country Manager Galaxy Racer Indonesia.
Galaxy Racer berambisi untuk menjadi perusahaan esports, lifestyle, dan konten terkemuka di kawasan Asia Tenggara dengan memaksimalkan berbagai kemitraan strategis di region ini, khususnya Indonesia dengan membantu perkembangan industri esports dan game guna mengembangkan ekosistem bersama dan bisnis di Asia Tenggara.
Tantangan Ekspansi Galaxy Racer di SEA

Meski memiliki potensi yang besar, baik Mitch maupun Reza mengakui bahwa ekspansi Galaxy Racer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia ini mempunyai beberapa tantangan seperti beragamnya bahasa dan budaya yang ada di Asia Tenggara.
Mitch membandingkan kondisi di Amerika Utara dan Eropa di mana 2 region ini memiliki hambatan yang relatif lebih kecil karena memiliki bahasa pemersatu di region tersebut. Ditambah lagi region SEA juga memiliki karakter unik, yaitu fans ditiap negara cenderung lebih memiliki apa yang mereka sebut “local pride”.
Selain tantangan budaya tadi, CEO Galaxy Racer SEA ini juga mengatakan, “beberapa perusahaan yang memiliki lini bisnis yang sama dengan kami, akan menganggap Galaxy Racer merupakan kompetitor mereka. Dalam kesempatan ini saya ingin bilang, tidak! Galaxy Racer selalu membuka diri untuk kerja sama dengan perusahaan manapun.”
“Kami lebih suka melihatnya sebagai kesempatan bagi kami, bukan cuma untuk berkolaborasi, namun juga membagikan sumber serta kesempatan yang kami miliki maupun yang tidak.” tutup Mitch.
Nah, kamu pasti jadi penasaran bukan bagaimana langkah Galaxy Racer ini ke depannya? Ikuti terus updatenya di sosial media mereka ya!