[PROFIL] Lika-liku GGWP Sujah di Industri Esports, Sang Pemain Pro COD Mobile

Industri Esports memang sedang lagi hype pada beberapa tahun belakangan ini. Enggak heran, kalau kini banyak orang yang mau masuk ke dalam industri menjanjikan itu. Entah itu sebagai seorang pemain profesional, manajer, pelatih, dan lain-lain.
Namun sayangnya, enggak segampang itu loh masuk ke dalam industri yang kebanyakan dibilang negatif oleh orang-orang. Butuh pengorbanan, dan juga niat yang kokok untuk bisa bertahan di industri ini, seperti yang dilakukan oleh pemain profesional Call of Duty (COD) Mobile yang satu ini.
Pemain yang punya sebutan sebagai ‘Sujah’ ini, sebelumnya merupakan seorang mahasiswa yang gemar bermain gim. Namun, karena ajakan temannya lah, ia akhirnya masuk ke dalam industri esports.
“Dulu itu ada turnamen online, dan temen ngajakin untuk ikutan turnamen itu. Kita berhasil sampai ke final, namun kalah alias enggak dapat juara pertama. Dan dari ikut turnamen itulah, saya ditawarin untuk bergabung ke dalam sebuah tim esports.”

Dari situlah, asal mula pria yang berumur 23 tahun ini terjun ke industri esports, sebagai seorang pemain profesional. Dengan memfokuskan diri di Call of Duty (CoD) Mobile, Sujah membangun karirnya di esports hingga saat ini.
Selain itu, Sujah juga membagikan resep latihan yang selama ini ia lakukan sebagai seorang pemain profesional. Ia menjelaskan bahwa latihan rutin yang ia lakukan cukup menguras tenaga.
“Untuk latihan rutinnya, biasanya dilakukan selama 4 jam dari pukul 13.00 sampai 17.00 WIB. Setelahnya lanjut lagi, latihan dari pukul 20.00 WIB.”
Namun nyatanya, ada alasan tersendiri loh di balik jam latihan yang dilakukan oleh Sujah ini. Ia mengatakan bahwa, “Jam-jam tersebut merupakan jam di mana kita akan bisa bertemu dengan lawan-lawan yang berat. Sedangkan kalau latihannya pagi, bertemu dengan lawan berat itu kemungkinannya kecil.”

Hal inilah yang membuktikan bahwa Sujah hingga kini, serius sekali dalam membangun karirnya di industri esports. Ia pun mengaku, bahwa sebelumnya orang tua Sujah sempat menyayangkan keputusannya untuk berkarir sebagai pemain profesional esports.
“Awalnya sih mereka menyayangkan keputusan saya ini. Namun, ketika saya menjadi perwakilan di Asian Games kemarin, mereka malah senang banget. Dan sekarang, pandangan mereka pun sudah berubah. Mereka sekarang sudah menerima dan membolehkan saya untuk berkarir di industri ini.”
Dilihat dari lika-liku kehidupan Sujah, kita bisa mengetahui bahwa stereotip negatif akan dunia esports memang masih ada. Namun, dengan keteguhannya yang membuahkan hasil, Sujah sukses merubah pandangan orang tuanya mengenai esports.

Dan jangan lupa, Sujah tidak melupakan proses pendidikannya loh. Bahkan Sujah memiliki pesan tersendiri untuk para gamer, khususnya yang masih di bangku SMP atau SMA, yang ingin serius di Esports untuk menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu. “Fokus belajar, setidaknya sampai lulus SMA”
Tidak bisa dipungkiri memang masa anak-anak atau remaja memang adalah masa-masa yang harus dinikmati sebagaimana kehidupan anak dan remaja yang positif, dan tentunya tidak bekerja sebagaimana orang dewasa atau berusia 18 tahun ke atas.
Makanya yuk terus berprestasi di industri esports dan juga pendidikan. Biar kita tunjukkan kalau dunia esports itu enggak seburuk yang mereka kira. Malahan, dengan esports, kamu bisa sukses seperti yang dialami oleh Sujah.