Untuk match kedua EVOS dihari pertama ini, mereka menghadapi salah satu raksasa Dota 2 Swedia, bukan Alliance melainkan Ninja in Pyjamas atau disingkat NiP. NiP yang digawangi oleh para pemain bintang salah satunya PPD, sanggup membuat EVOS bertekuk lutut.
Permainan NiP sejatinya tidak jauh berbeda dengan lawan pertama EVOS yaitu Complexity, NiP yang juga belum tahu betul gaya bermain EVOS, harus dipaksa bermain Dota 2 seperti yang ada di buku petunjuk awal.
Bermain aman dengan menggunakan satu carry scaling yaitu Anti Mage, NiP benar-benar tertinggal pada menit menit awal permainan. Permainan agresif Vlaicu dan kawan-kawan sangat membuahkan hasil.
Setidaknya hingga mid game, EVOS sanggup mendominasi jalannya pertandingan. Membuat para caster dan juga analist yang berada di Hamburg sana jelas terkejut. Namun EVOS seperti melupakan sesuatu yaitu Anti Mage.
Benar saja, saat Anti Mage dari NiP sudah menyelsaikan manta style miliknya, jalannya pertandingan mulai berubah. 1-0 NiP memimpin jalannya pertandingan.
Pada game keduapun NiP masih tidak mau lepas dengan winning strat yang dia gunakan pada game pertama, Anti Mage masih dipercaya oleh PPD sebagai garda depan mid hingga late game untuk mengacak-acak pertahanan dari EVOS.
Di lain pihak EVOS membuat sedikit kejutan, hingga menjadi trending topic dikalangan para shoutcaster internasional. Aville menggunakan Ogre Magi sebagai core posisi tiga. Pertandingan berjalan sama halnya dengan game pertama.
EVOS mendominasi jalannya pertandingan, namun bedanya kali ini EVOS menyadari bahaya laten dari Anti Mage di fase late game. Sejak awal Anti Mage sudah beberapa kali terkena razia dari EVOS dan memaksa AM untuk melakukan rotasi kehutan guna mendapatkan farming.
Namun pada saat memasuki fase mid game dan manta style dari Anti Mage sudah jadi, pertandingan kembali dipegang oleh NiP. Beberapa usaha ganking Anti Mage sudah tidak membuahkan hasil karena memang selain Anti Mage yang sulit dibunuh, back up dari rekan satu timnya juga terbilang cepat.
Lambat tapi pasti Anti Mage yang mulai menyelsaikan item demi item core miliknya, berhasil membalikkan keadaan dan membuat core dari EVOS seperti Slark, Ember Spirit serta Ogre Magi tidak sanggup menghentikan keperkasaan si Anti Mage. 2-0 Evos harus menyerah ditangan NiP pada match kedua ini.
Masih ada Team Aster serta Forward Gaming yang harus EVOS hadapi pada hari kedua group stage ini, bukan pertandingan yang mudah karena Team Aster berisikan para pemain veteran dari region China yaitu Fenrir, Boboka, Sylar dan juga Burning.
akan seperti apa nasib EVOS? Dukung terus di ESL One Hamburg 2018 ini agar bisa memberikan yang terbaik! Tuliskan pendapat kalian pada kolom komentar dan jangan lupa untuk share artikel ini serta tag teman kalian juga