Di kategori konsol, penampilan Timnas Indonesia patut diacungi jempol. Tiga kemenangan dari tiga pertandingan hari pertama menunjukkan betapa solidnya tim ini, yang diwakili oleh trio Elga Cahya, Rizky Faidan, dan Akbar Paudie.
Pertandingan pertama melawan Polandia menjadi pembuka yang menjanjikan. Rizky dan Akbar menunjukkan dominasi Indonesia sejak menit pertama, dengan penguasaan bola yang begitu impresif.
Namun, meski permainan dikuasai oleh Indonesia, gol baru datang di babak kedua lewat aksi gemilang Rafael Struijk. Skor tipis 1-0 cukup untuk memastikan kemenangan pertama yang membangun rasa percaya diri tim.
Momentum itu berlanjut di pertandingan kedua melawan Malaysia, rival yang tak jarang memberikan tekanan di panggung internasional. Kali ini, permainan Indonesia semakin percaya diri, dengan dua gol indah tanpa balasan dari Malaysia. Hasil ini tidak hanya memberikan tambahan tiga poin, tetapi juga membuktikan bahwa tim ini tak hanya kuat secara taktik, tetapi juga mental.
Puncak performa hari pertama terjadi di laga terakhir melawan Belanda, salah satu tim yang dianggap sebagai kekuatan tradisional di eFootball. Indonesia, bagaimanapun, tampil tanpa ampun.
Serangan demi serangan menghasilkan empat gol spektakuler, sementara lini pertahanan yang solid memastikan clean sheet ketiga. Dengan kemenangan ini, Indonesia kokoh di posisi kedua Grup A dengan sembilan poin, hanya kalah satu poin dari Prancis yang memainkan satu laga lebih banyak.