Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Banyak Isu Rasial, Hero Overwatch Pharah Ternyata Keturunan Penduduk Asli Amerika!

Hero Overwatch yaitu Pharah yang identik dengan tema Timur Tengah ternyata bukan sepenuhnya mewakili budaya Mesir, tapi multikultural dengan budaya Amerika atau orang Indian! Kok bisa?

Sumber: Wallhaven

Blizzard secara resmi mengkonfirmasikan bahwa hero Overwatch Pharah merupakan keturunan penduduk asli Amerika atau orang Indian. Konfirmasi ini diluncurkan setelah ada banyak spekulasi tentang latar belakang Pharah serta indentitas orang tuanya.

Seperti yang kita ketahui bahwa hero Overwatch Pharah adalah anak dari hero Ana (yang keduanya sangat kental dengan image Timur Tengah) dan konfirmasi ini terjadi setelah Blizzard dikritik karena melakukan Cultural Appropriation.

Cultural Appropriation merupakan isitlah penggunaan budaya asli yang dicampur dengan budaya lain tanpa izin. Tuduhan Cultural Appropriation yang ditujukan kepada Blizzard Entertainment ini merujuk pada skin hero Pharah, yaitu Raindancer dan Thunderbird.

Kedua skin hero Pharah tersebut mengundang banyak pertanyaan karena Pharah yang keturunan Timur Tengah memiliki skin yang menggambarkan penduduk asli Amerika atau suku Indian.

Penjelasan dalam The Art of Overwatch. Sumber: medium.com/@dialacina

buntutnya, di sebuah halaman Overwatch artbook yang berjudul The Art of Overwatch, menegaskan bahwa Pharah memang memiliki warisan penduduk asli Amerika dan bukan hanya keterunan dari Timur Tengah alias multikultural!

Skin Raindancer hero Pharah, Sumber: Pinterest

“Skin Thunderbird Pharah didasarkan pada motif seni masyarakat mendiami Pacific Northwest di Amerika Utara. Lebih dari sekedar desain yang unik, skin ini juga terkait dengan asal-usul multikultural hero Overwatch Pharah.”

“Ibunya (Ana) merupakan orang Mesir, sedangkan ayahnya merupakan penduduk asli Pacific Northwest, Amerika Utara.” Itulah isi penjelasan dari Developer game Overwatch yang dirilis dalam The Art of Overwatch.

Jeff Kaplan, Direktor Overwatch. Sumber: Wanner media

Sayangnya, penjelasan resmi dari tim developer game Overwatch ini baru muncul setelah beberapa bulan dikritik karena telah melakukan Cultural Appropriation atas skin hero Overwatch Pharah.

Banyak fans mempertanyakan kenapa Pharah yang mewakili budaya Mesir bisa memiliki skin dari budaya lain. Mereka beranggapan bahwa pakaian merupakan identitas dari suatu budaya sehingga tak sepantasnya dipergunakan sebarangan.

Pernyataan tentang multikultural Pharah ini tidak serta-merta bisa menghilangkan tindakan Cultural Appropriation ini begitu saja. Sebuah surat terbuka ditulis oleh penulis Dia Lacina untuk Blizzard yang menyayangkan keputusan tersebut.

“Itu adalah keputusan tahap akhir setelah anda (Jeff Kaplan) melihat kostumnya dan setelah anda melihat banyak orang mengatakan “Oh tidakkah keren jika Pharah multikultural?”

“Saya tidak pernah meminta skin Thunderbird dan Raindancer milik hero Overwatch Pharah dihapus. Tapi saya juga tidak ingin anda mencoba membuatnya “baik-baik” saja,” tulis Lacina.

“Saya menginginkan permintaan maaf, pengakuan tulus bahwa anda tidak tahu apa yang anda lakukan, seharusnya tidak melakukannya, dan akan terus maju sambil menjadikan ini sebuah momen untuk belajar.” Tutupnya.

Isu soal rasial memang menjadi semacam topik panas untuk budaya barat khususnya Amerika Serikat. Tidak heran banyak pihak yang memberikan komentar pro dan kontra terhadap masalah ini!

Bagaimana pandanganmu terhadap masalah ini guys?

Diedit oleh Belliandry.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jodi Ibrahim
Belliandry Rudy
Jodi Ibrahim
EditorJodi Ibrahim
Follow Us