Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Ini Alasan Kenapa Tidak Ada Polling VGU League of Legends Tahun Ini

Riot telah mendapat banyak komentar terkait keputusan mereka mengenai kosmetik yang ada di League of Legends. Belakangan ini, muncul sejumlah masalah akibat perilisan item kosmetiknya. Keputusan dari pihak Riot sendiri membuat sebagian player merasa tidak puas dengan situasi yang tengah mereka alami saat ini.

Titik awalnya dimulai ketika peluncuran skin baru Samira, yang sama sekali tidak nampak layaknya skin dengan tier Ultimate. Meskipun menggunakan elemen-elemen sederhana, Riot malah mengategorikannya sebagai skin Ultimate, hal ini pun direspon secara negatif oleh para player setianya.

Baru-baru ini diumumkan kemunculan skin Dark Cosmic Erasure Jhin, varian Mythic dari skin Dark Cosmic Jhin. Akan tetapi, bagi siapa saja yang ingin mengoleksinya, skin ini hanya bisa diperoleh melalui Showcase Milestones, dengan mengeluarkan biaya sebesar USD $200 (bisa lebih murah jika kamu beruntung) apabila memang kamu ingin mendapatkannya.

Penggunaan sistem gacha oleh Riot ini telah memicu kekecewaan di kalangan fans League of Legends. Dan saat artikel ini kami dibuat, Riot tidak berencana untuk menghentikan atau mengubah planning mereka perihal sistem tersebut. Ditengah-tengah kontroversi, Riot memberikan penjelasan mengenai alasan mereka tidak mengadakan pemungutan suara atau polling VGU di tahun ini, dan lagi-lagi hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan player. Berikut merupakan pernyataan resmi dari Riot mengenai hal tersebut.

Riot Lexical belum lama ini mengunggah statement di X (Twitter) resminya guna menjelaskan mengapa tidak ada polling untuk VGU (Visual and Gameplay Update) pada tahun 2023. Kabar tersebut kemudian diunggah oleh Spideraxe.

Mengingat panjangnya thread tersebut, kami akan menyajikan ringkasannya. Riot Lexical menyatakan bahwa Visual and Gameplay Update (VGU) membutuhkan pengeluaran besar. Oleh karena itu, untuk memperbarui visual dan gameplay champion dengan sangat baik, diperlukan investasi yang signifikan, baik dalam bentuk effort maupun research yang lebih dalam. Kecuali jika Riot bersedia mengalami penurunan kualitas pada update-nya, yang jelas proses ini memakan waktu yang cukup besar.

Laporan dari Riot Lexical tersebut menyebutkan bahwa survei yang dilakukan tahun lalu telah memberikan tekanan dan stres yang signifikan pada tim developer. Ini terjadi karena pada saat itu Riot melakukan survei ketika proses pembaruan Udyr masih berlangsung. Meski tekanan tersebut menimbulkan masalah di dalam tim, namun mereka tetap melakukan polling yang pada akhirnya Skarner terpilih menjadi champion selanjutnya yang memperoleh VGU.

Akibat kejadian di atas, Riot telah memutuskan untuk tidak mengulangi proses yang sama dan akan menunda pemungutan suara VGU untuk tahun ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us