Kepada GGWP.ID, Ivan Yeo pernah mengungkapkan bahwa mendirikan EVOS Esports bermula dari passionnya terhadap dunia esports dan game. Menurutnya, passion adalah hal penting dimiliki seorang pendiri tim esports.
Passion yang dimilikinya untuk memngembangkan EVOS Esports pun terbukti. Ivan Yeo pernah masuk daftar 30 under 30 dari Forbes, kategori Entertainment & Sports 2020, lewat kesuksesannya membawa EVOS sebagai salah satu tim esports terbesar di SEA.
Dalam video interview di YouTube MTV Asia, Ivan Yeo mengaku suka main game DOTA 1. Ketika masih sangat menggilai game itu, ia bermain hampir setiap hari dan bermimpi menjadi seorang professional player alias pro player.
Impian itu membuat Ivan Yeo mencoba ikut turnamen Asian Electronics Sports (AES) games. Sayangnya ia dan tim tersingkir di babak pertama, yang membuatnya memutuskan untuk terjun ke dunia esports dari sisi bisnis saja.
Ivan Yeo didiagnosis menderita Kennedy’s Disease pada 2017, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan otot-otot tubuh menjadi lemah dan mengecil. Ketika pertama kali didiagnosa, dokter mengatakan ia hanya punya waktu lima tahun untuk beraktivitas normal.
Aktivitas normal yang dimaksud seperti berbicara, berjalan, dan makan. Namun penyakit ini tak membuat Ivan Yeo putus asa. Nyatanya, ia berhasil terus membesarkan nama EVOS sambil berjuang melawan penyakitnya.
- Mundur dari jabatan sebagai CEO EVOS?
Lewat keterangan di akun Instagramnya, Ivan Yeo mengaku mundur dari jabatannya sebagai CEO EVOS pada Juli 2021 untuk fokus pada kesehatannya. Namun bukan berarti ia berhenti berkarya. Ivan yeo mengaku akan beralih ke bisnis blockchain.
Ikuti terus informasi terbaru dan terupdate seputar game, esports, dan pop culture di GGWP.ID, ya!