Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Akankah Binus Jadi Kampus Pertama yang Hadirkan Jurusan Esport di Indonesia?

Saat ini, esport belum dianggap sebagai industri yang produktif di Indonesia, terutama para pesertanya. Namun, olahraga digital tersebut akhirnya dipandang sebagai hal yang positif oleh Binus. Akankah mereka hadirkan jurusan esport?

Bersamaan dengan HEXION 2017 yang digelar oleh mahasiswa aktifis HIMTI, Jakarta (20/12/2017), tim GGWP.id berkesempatan untuk bertemu dengan salah satu perwakilan dari Universitas Binus. Violeta selaku Deputi Head Program mengaku jika pihaknya memiliki niat untuk menggabungkan esport dengan edukasi!

Hal itu diungkapkannya ketika kami menanyakan kemungkinan adanya perkembangan sekaligus regenerasi esport di kampus Binus. Pasalnya, sudah cukup banyak alumni dari salah satu institusi pendidikan terkenal di Jakarta tersebut yang telah menjadi atlet esport.

“Untuk menggelar jurusan esport secara tersendiri rasanya tidak ya. Pasalnya, kami menetapkan sebuah jurusan berdasarkan nilai produktifnya. Hingga saat ini memang kami belum menemukannya,” tutur Violeta.

Violita Ismaya, Deputi Head Program Sekjur

Pun demikian, dirinya mengatakan jika saat ini Binus telah memiliki jurusan yang memungkinkan mahasiswanya untuk menciptakan sebuah game. “Kami tidak ingin para mahasiswa sekedar main, namun juga menciptakan game secara langsung. Maka dari itu, saat ini kami telah memiliki jurusan tersebut,” jelasnya.

Namun, ia tidak menutup kemungkinan jika kedepannya Binus akan menghadirkan jurusan esport yang digabungkan dengan edukasi. “Kalau esport tersebut kami gabungkan dengan edukasi, bisa saja jadi jurusan baru. Karena nilai-nilai utama kami ingin melahirkan lulusan yang mampu menciptakan sesuatu tetap berjalan, tidak hanya bermain saja,” tegasnya.

Binus sendiri memang dikenal sebagai universitas yang cukup getol dalam mendukung beragam aktifitas mahasiswanya. Salah satu cuktinya adalah acara HEXION 2017 yang berhasil digelar beberapa hari lalu. Pada acara tersebut, para mahasiswa dibebaskan untuk mengekspresikan dirinya, yang sekaligus memacu kreatifitas mereka.

Berkat dukungan yang diberikan tersebut, HEXION 2017 berhasil menarik perhatian ratusan orang, dengan mengikuti kompetisi game (DOTA 2 dan FIFA 2018), workshop, seminar, kompetisi web making, dan juga kompetisi mobile app developing.

Salah satu contoh kamus dengan jurusan esport di Korea Selatan. Sumber: indogamer.com

Harga tiket yang harus dibayar para pesertanya pun cukup terjangkau. Mereka cukup mengeluarkan uang mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu saja untuk mengikuti salah satu kegiatan tersebut.

Nampaknya kehadiran jurusan esport di Indonesia tidak akan hadir dalam waktu dekat ini. Namun sedikit demi sedikit dan dengan berbagai usaha seperti digelarnya acara HEXION, mimpi tersebut akan semakin dekat dengan kenyataan!

Semoga esport semakin diakui di Indonesia ya! Maju terus esport Indonesia!

Diedit oleh Belliandry.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Belliandry Rudy
EditorBelliandry Rudy
Follow Us