Ucap Kalimat Rasis di Event NASCAR iRacing, Pembalap Ini Dipecat

Rasisme adalah salah satu masalah sosial klasik yang masih saja terjadi di zaman modern ini. Rasisme masih sering terjadi di dunia ini, baik itu dilakukan oleh orang biasa ataupun tokoh masyarakat seperti atlet.

Baru-Baru ini, kasus rasisme kembali terjadi. Seorang pembalap NASCAR bernama Kyle Larson dipecat oleh timnya, yaitu Chip Ganassi Racing setelah melontarkan kalimat rasis di tengah pertandingan NASCAR iRacing beberapa waktu lalu.

Mungkin ada yang bertanya “kenapa ini termasuk kasus dunia esports? Pelakunya kan pembalap profesional.” Kami mengkategorikan kasus ini sebagai kasus di dunia esports karena pembalap NASCAR ini melontarkan kalimat rasis tersebut di event balapan virtual yang digelar oleh NASCAR, yaitu NASCAR iRacing, sehingga masuk ke dalam kategori esports.

Larson dipecat setelah melontarkan kalimat rasis pada salah satu seri balapan NASCAR iRacing yang diadakan pada 12 April lalu.

Awalnya ia bertanya kepada kompetitor lainnya apakah mereka bisa mendengar suaranya, namun pemilihan kata yang dipilih oleh Larson untuk mengetes suaranya berujung fatal.

Ia mengucapkan “N-word” sebagai kata untuk mengetes suara yang sialnya terdengar oleh semua orang.

https://twitter.com/KyleLarsonRacin/status/1249732388625752065

Larson sudah membuat permintaan maaf secara resmi melalui Twitter, namun semua ini tidak membuat tim yang menaunginya saat ini, yaitu Chip Ganassi Racing menoleransi tindakan rasisnya ini.

Chip Ganassi Racing memutuskan untuk memecat Larson atas tindakan rasis yang dilakukannya.

Chip Ganassi Racing memberikan pernyataan resmi melalui Twitter resmi mereka. Pernyataan tersebut mengatakan:

“Setelah banyak pertimbangan, Chip Ganassi Racing telah memutuskan bahwa itu akan mengakhiri hubungannya dengan pembalap Kyle Larson. Seperti yang kami katakan sebelumnya, komentar yang dibuat Kyle menyinggung dan tidak dapat diterima terutama mengingat nilai-nilai organisasi kami. Setelah kami mengevaluasi situasi ini dengan pihakk yang relevan, semakin jelas bahwa keputusan ini adalah satu-satunya solusi untuk hal ini.”