Keluarga Almarhum Pro Player Ini Tuntut Mantan Tim karena Dugaan Lalai

Keluarga dari almarhum Matheus “bruttJ” Queiroz, mantan pro player CS:GO di Brazil, menuntut mantan timnya, Team Reapers dan Imperial Esports karena dianggap melalaikan faktor kesehatan.
Keluarganya mengatakan mantan tim dari almarhum terlah memaksa untuk bermain dalam kondisi sakit dan kondisi gaming house yang tidak “memadai”, seperti yang dikutip dari Dexerto.
BruttJ meninggal pada bulan Desember 2019 silam saat berusia 19 tahun. Kematiannya dikaitkan dengan penyakit infeksi otak, seperti dilansir di situs berita Brazil, UOL.

Kini pihak keluarga menuntut mantan timnya, Team Reapers dan Imperial Esports karena kelalaian dan mengklaim kondisi yang buruk di Gaming House adalah alasan kematian dari pemain belia tersebut.
BruttJ menderita “sakit kepala parah, muntah terus menerus, dan kehilangan pengelihatan” setelah pindah ke Team Reaper pada Agustus 2019.
Pemain lain di tim bersama bruttJ juga merasa mual dan menduga penyebabnya adalah konsumsi selama di Gaming House. “Beberapa orang memiliki masalah pencernaan, tetapi kami tidak yakin apakah itu karena air atau makanan” kata seorang mantan pemain.
Masalah berlanjut ketika bruttJ pindah ke tim Imperial pada November 2019. Ibu dari bruttJ mengklaim para pemain mengalami sulit istirahat karena posisi gaming house yang dekat dengan bandara dan makanan tidak teratur.
Setelah melapor masalah ke manajemen, para pemain akhirnya pindah, tetapi bruttJ meninggal karena komplikasi beberapa hari kemudian. Tim Imperial mengganti biaya medis 150 Dollar sebelum akhirnya memberi santunan seribu Dollar setelah kematian bruttJ.
Namun keluarga percaya bahwa kelalaian kedua tim menyebabkan kematian bruttJ dan telah melakukan klaim tenaga kerja terhadap Imperial dan Reaper.
“Ada banyak bukti yang mengungkapkan kurangnya kondisi kesehatan yang memadai di gaming house” kata pengacara yang mewakili, seperti yang dikutip dari UOL.
“Di atas semua itu, ada bukti yang lebih kuat bahwa tim tidak memberikan layanan kesehatan kepada pemain dan gagal bertindak ketika hal tersebut berada di bawah tanggung jawab mereka.” lanjutnya.
Imperial telah membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa kondisi di gaming house tidak berkontribusi terhadap kematian pemain karena dia hanya berada 15 hari di sana.
Mereka juga mengatakan bahwa telah mencoba mencari solusi bersama dengan keluarga bruttJ namun belum selesai dalam pertemuan tersebut.
Tim Reaper juga menepis tuduhan tersebut dan mengatakan kepada UOL bahwa ketika bruttJ tinggal di gaming house tidak ada gejala dari penyakit apapun.