Kisah Xccurate, AWPer CS:GO Indonesia yang Berkarir di Luar Negeri!

Awal mula perkenalan Xccurate dengan game dimulai ketika masih SD. Karena sang Ayah memiliki usaha komputer jadi Kevin pun sudah mulai belajar menggunakan komputer, dari sana lah ia mulai memainkan CS 1.6. 

Keseruan yang ia rasakan ketika bermain game komputer ini lah yang akhirnya membuat Kevin semakin tertarik dengan dunia game. Sang Ayah pun memberikan Kevin kebebasan untuk menekuni passion-nya, dengan catatan harus tetap mengimbangi kegiatan belajarnya. 

Perkenalannya dengan esports justru baru terjadi ketika Xccurate berada di kelas 2 SMA. Saat itu dia dan teman-temannya membentuk tim untuk mengikuti turnamen CS:GO, dari sana lah dia mulai mengenal esports.

Ketika awal masuk ke esports pun Kevin menemui banyak tantangan mulai dari izin orang tua hingga tingginya spesifikasi hardware yang harus dipenuhi untuk memainkan CS:GO.

”Rintangannya paling buat kita dapetin izin orang tua, apalagi esports dulu masih rancu banget mulai dari gaji dan segala macem belum seperti sekarang. Sama kita harus punya komputer yang bagus karena dulu kan aku mainnya CS:GO yang memang butuh spesifikasi komputer lumayan tinggi.” terang Kevin.

Orang tua Kevin pun rupanya sempat tidak setuju anaknya berkarir di esports, loh! “Mereka awalnya pasti gak setuju lah, karena waktu itu aku harus kuliah. Jadi aku minta kuliahnya di pending dulu 1 tahun, kalau dalam 1 tahun gak works baru tinggalin, terus kuliah. Tapi akhirnya works, jadi lanjut akhirnya.”

Kesuksesan Kevin melewati tantangan-tantangan di awal karirnya ini tidak lepas dari motivasinya yang merasa harus mencoba mencari uang dari hobby yang dia sukai. Selain itu dia juga melihat masih besarnya peluang dan kemampuannya di ranah game kompetitif.

Namun Kevin Xccurate juga punya sedikit catatan kecil buat kamu yang mau menjadikan Hobby kamu sebagai pekerjaan, “kita gak bisa asal-asalan terjun ke hobby kita, kita harus bisa nilai diri kita punya kemampuan atau enggak disitu. Karena banyak orang lain yang nganggep aku punya talenta di esports jadi ya aku lanjut.”

Kevin menyatakan butuh 2 gelar turnamen besar untuk meyakinkan bahwa dirinya mampu dan harus all out menekuni pekerjaannya sebagai atlet esports. Lebih disiplin soal waktu dan latihan mempelajari gameplay. Kevin yang tergabung di Recca Esports pun berhasil meraih berbagai gelar dan lolos ke berbagai turnamen internasional.

Hingga akhirnya kepiawaian pemuda kelahiran 98 sebagai AWPer pun menarik perhatian tim Tyloo, “Manager dari Tyloo tiba-tiba contact aku pribadi buat trial 2 turnamen, dan lolos, akhirnya mereka mau sign kontrak.”

Selama menjadi atlet esports internasional Kevin mendapatkan berbagai pengalaman. Dia pun mengakui bahwa para pro player dari Tiongkok memang jago-jago dan punya aim yang keras. Mungkin hal tersebut karena pengaruh dari scene di sana yang lebih terorganisir dibandingkan di tanah air

Kevin juga menyadari sepenting apa gaming gear untuk mendukung aktivitas gamingnya. “Gaming gear penting, kan sebuah gaming gear pasti ada standard-nya. Gak mungkin kita gaming pake mouse yang 50rb, 70rb dan yang penting pakai gaming gear yang bikin kalian nyaman!”

Dia mencontohkan rekomendasi gaming gear yang nyaman dipakai dengan Headset Logitech yang sedang digunakan, “kalau dari segi Headset harus yang kedap suara, kayak Headset Logitech yang aku pake ini dia bisa ngeredam suara background, dan juga suara step jadi lebih jelas.”

Pemain yang saat ini bermain untuk NKT Esports ini pun memberikan beberapa tips jadi atlet esports buat kamu yang ingin terjun ke scene kompetitif.

1. Harus latihan terus, dengan maen terus kita bisa dapet banyak ilmu baru
2. Attitude ini yang paling penting, jangan toxic, jangan gampang berpuas diri, buktiin dengan result
3. Banyak pelajarin gameplay pemain yang sudah di scene pro yang role-nya sesuai sama kalian
4. Pakai Gaming Gear yang memenuhi standard dan nyaman buat kamu