Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Kontroversi Seputar Mikrontransaksi dan Battle Pass di Tekken 8

Perkembangan dunia game seringkali menjadi pusat perhatian, terutama ketika muncul kontroversi yang memengaruhi experience bermain. Belum lama ini, Tekken 8, salah satu franchise Fighting paling populer di industri game, menjadi sorotan setelah kontroversi muncul terkait penambahan fitur mikrotransaksi dan Battle Pass dalam pembaruan terbarunya.

Penambahan ini telah menyebabkan perubahan pada status ulasan Steam Tekken 8 yang kini menjadi “Mixed”. Mari kita telaah lebih dalam mengenai kontroversi tersebut.

Pergeseran Persepsi Player

Sejak diluncurkan pada bulan Januari, game Fighting satu ini awalnya menerima sambutan hangat dari penggemar maupun kritikus. Game ini mendapatkan ulasan positif dan menjadi salah satu game dengan rating tertinggi di tahun 2024, bersama dengan Final Fantasy 7 Rebirth dan Like a Dragon: Infinite Wealth.

Namun, persepsi terhadap gamenya mulai bergeser ke arah yang sedikit lebih negatif setelah munculnya beberapa pengumuman kontroversial yang melibatkan mikrotransaksi.

Penggunaan mikrotransaksi pada suatu game yang harus dibeli dengan harga penuh terlebih dahulu merupakan tren kontroversial di industri game. Tekken 8 menjadi salah satu game yang terkena kontroversi tersebut.

Banyak penggemar mengkritik game ini karena telah menambahkan fitur in-game shop, padahal gamenya sendiri sudah dipatok dengan harga sekitar US$70. Penggemar merasa kecewa karena adanya kosmetik yang harus dibeli dengan uang sungguhan.

Ketegangan semakin memuncak ketika Tekken 8 mengumumkan keberadaan Battle Pass, dan reaksi negatifnya mulai tercermin pada ulasan terbaru untuk gamenya di Steam.

Tinjauan Ulasan Tekken 8 di Steam

Setelah pembaruan terbaru, beberapa ulasan yang baru diposting di halaman Steam Tekken 8 menjadi negatif. Dengan adanya 3.135 ulasan negatif, skor Tekken 8 pun turun menjadi “Mixed”.

Meski gamenya masih memiliki 16.000+ ulasan “Very Positive,” namun penggemar menggunakan ulasan Steam untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap Bandai Namco dan mengkritik keputusan terbarunya.

Banyak dari ulasan negatif tersebut berkaitan dengan in-game shop dan fitur Battle Pass terbarunya, dimana beberapa pengguna menyebut Bandai Namco merupakan perusahaan yang rakus karena melakukan “bait-and-switch” dengan menyediakan fitur tersebut.

Pengguna juga mengkritik bagaimana Bandai Namco lebih memprioritaskan monetisasi game yang sudah dihargai US$70 ketimbang menangani masalah lain, seperti halnya sejumlah pemain yang tiba-tiba keluar selama pertandingan atau mengatasi masalah balancing di gamenya. Melihat fenomena di atas, kira-kira bagaimana tanggapan kamu?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us