Kreator Gran Turismo Ingin Integrasikan Sim Racing ke Dunia Balap
Gran Turismo World Series Final di Barcelona tak hanya menyuguhkan aksi adu cepat mobil secara digital, tapi juga menjadi wadah bagi Kazunori Yamauchi, kreator seri Gran Turismo, memaparkan pandangannya terhadap masa depan sim racing atau simulasi racing dan hubungannya dengan dunia balap sungguhan.
Yamauchi mengaku terinspirasi oleh keberhasilan GT Academy di 2008, sebuah program yang mampu membuktikan bahwa sim racer seperti Lucas Ordonez berhasil menjadi pembalap profesional.
Kini, dengan banyaknya pembalap F1 seperti Max Verstappen dan Charles Leclerc yang menghabiskan lebih banyak waktu di simulator dibanding mobil sungguhan, Yamauchi melihat adanya “konvergensi dunia” antara game dan balap nyata.
Meskipun begitu, tidak semua hal berjalan mulus. Contohnya seperi Verstappen yang pernah mendapat sorotan negatif karena insiden di balapan virtual.
Namun, Yamauchi menekankan bahwa semua perubahan butuh waktu. Ia memandang dunia balap nyata yang berusia lebih dari 100 tahun butuh langkah terstruktur untuk dapat berintegrasi dengan esports.
Ia menekankan pentingnya membuat jalur masuk yang lebih mudah bagi pembalap simulasi.
Ia juga menyebut FIA Digital License, konsep yang belum terealisasi, sebagai langkah awal yang baik.
Lisensi ini memungkinkan keahlian dalam game menggantikan tes teori untuk mengajukan lisensi balap pemula.
Lebih lanjut, Yamauchi berpendapat bahwa dunia balap perlu lebih terbuka bagi sim racer.
Sebagai contoh ada James Baldwin, pembalap Inggris yang selain berkompetisi di Assetto Corsa Competizione, juga turun di dunia nyata dan bahkan diundang menjadi sim racing support di 24 Hours of Spa.
Begitu juga dengan Lucas Blakeley, pemenang F1 Esports Pro Series 2022 yang bahkan berhasil mengalahkan Mika Hakkinen di Race of Champions 2023.
Dari Gran Turismo sendiri ada Igor Fraga menjadi contoh nyata keberhasilan pemain game menembus dunia balap sungguhan.
Igor Fraga merupakan Pemenang Nations Cup FIA Gran Turismo Championship 2018 yang memiliki pengalaman karting dan berhasil melompat ke Toyota Racing Series dan Super Formula Lights Jepang di 2023 berkat keahliannya di sim racing.
Yamauchi mengakui tantangan yang dihadapi para sim racer dalam bertransisi ke balap sungguhan, menunjukkan betapa beratnya dunia balap dan perlunya ruang bagi olahraga ini untuk tumbuh dan berubah.
