Ini Dia Kronologi Perseteruan Riot Games dan Developer Mobile Legends!

Gugatan mengenai hak cipta dikabarkan diluncurkan oleh Riot Games, developer game ternama yang membuat game League of Legends (LoL), melalui sebuah dokumen di internet. Ternyata, menurut dokumen tersebut laporan gugatan Riot atas Moonton tersebut bukan didasari hanya dari Mobile Legends lho! Berikut ulasan kronologinya!
Perseteruan antara Riot dengan Moonton telah terjadi sejak awal tahun 2016. Moonton yang membuat dan mengembangkan game Magic Rush digugat oleh Riot Games karena dianggap menjiplak game League of Legends (LoL). Magic Rush sendiri adalah mobile game bergenre role playing yang dapat dimainkan pada smartphone berbasis Android dan iOS.
Gugatan Riot Games yang berdasarkan pada dokumen ini terhadap game Magic Rush mengarah pada heronya. Salah satu hero Magic Rush yang dianggap menjiplak adalah Emily.
Hero yang terdapat pada Magic Rush ini diklaim oleh Riot sangat mirip dengan Champions (nama lain dari hero League of Legends) Annie. Kemiripan tersebut terlihat dari bentuk wajah, penampilan, dan skill yang mirip dengan Annie.

Selain itu, kemiripan juga terlihat pada skill yang dimiliki oleh Emily. Ia memiliki skill Play Time yang memungkinkannya untuk memanggil monster beruang yang mampu memberikan efek stun serta damage kepada hero musuh di dekatnya. Skill tersebut sangat mirip dengan skill Annie yaitu Summon Tibbers.
Hal yang sama juga terjadi pada skill Emily lainnya seperti Flame Jet, Burning, dan Flame Strike. Berikut detail lengkap dan persamaan antara Emily dengan Annie.



Tidak hanya Emily saja yang dianggap menjiplak Champions League of Legends, beberapa hero Magic Rush lainnya juga dianggap oleh Riot Games melanggar hak cipta dari karya mereka. Sebutlah hero Merlynn (mirip dengan Champion Lulu), Muse (mirip dengan Champion Sona), Bedivere (mirip Champion Garen), dan Jacob (mirip dengan Champion Warwick).
Melihat adanya penjiplakan tersebut, dengan sigap pihak Riot Games menyampaikan kasus ini kepada Google dan juga Apple, dan meminta keduanya untuk menghapus konten Magic Rush yang terdapat pada Google Play Store dan App Store. Permintaan Riot Games kepada Google dan Apple untuk menghapus Magic Rush di dalam kontennya ditanggapi oleh Elex, pihak yang mendistribusikan game Moonton.

Pihak Elex meminta jalan damai dengan melakukan mediasi kepada Riot Games untuk menyelesaikan permasalahan ini. Pada akhirnya kesepakatan tercapai dari kedua belah pihak. Magic Rush akhirnya masih diperbolehkan untuk terus didistribusikan, namun dengan syarat bahwa semua hal-hal yang mirip dengan League of Legends baik hero maupun skill harus segara diubah secepatnya.
Tidak lama sejak kasus Magic Rush bergulir, pada pertengahan tahun 2016, Moonton merilis game terbarunya yaitu Mobile Legends: 5v5 MOBA di Google Play Store. Serupa dengan Magic Rush, Mobile Legends: 5v5 MOBA buatan Moonton ini kembali diklaim melakukan pelanggaran hak cipta atas game League of Legends.
Tidak hanya hero yang dianggap plagiat, kali ini dugaan pelanggaran hak cipta yang dilakukan Moonton jauh lebih banyak. Dugaan pelanggaran tersebut terlihat dari salah satunya bentukan peta yang terbilang identik dari peta yang dimiliki oleh League of Legends.

Tidak hanya gambaran umum map saja yang sama, unsur yang terdapat di dalam map seperti semak-semak, posisi minion, bahkan monster hutan seperti Dragon dan Baron diklaim oleh Riot Games telah dijiplak oleh Mobile Legends: 5v5 MOBA. Beberapa elemen lainnya seperti gambar banner dan logo game tersebut juga terlihat mirip dengan League of Legends.
Atas banyaknya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Moonton, pihak Riot Games secara tegas langsung meminta Google dan Apple untuk menghapus game Mobile Legends dari dalam kontennya. Hingga pada akhirnya Mobile Legends: 5v5 MOBA resmi dihapus dari laman Google Play Store.
Namun tidak lama berselang, Moonton kembali merilis versi terbaru dari game Mobile Legends, yaitu Mobile Legends: Bang Bang. Versi Mobile Legends inilah yang sekarang dikabarkan sedang digugat oleh pihak Riot Games.
Pasalnya, perubahan yang dilakukan dari game Mobile Legends sebelumnya tidak memberikan banyak perubahan signifikan. Alhasil, masih banyak konten dalam Mobile Legends terbaru yang melanggar hak cipta atas League of Legends yang dibuat oleh Riot Games.
Pada akhirnya, penulis berharap agar permasalahan ini mendapat titik terang yang nantinya bisa menguntungkan kedua belah pihak seperti pada Magic Rush yang akhirnya berakhir damai.
Diedit oleh Audi E. Prasetyo
Konferensi komunitas Game terbesar di Indonesia! Coba berbagai macam game dan dapatkan doorprize di GAME PRIME 2017, Balai Kartini, Jakarta, 29-30 Juli 2017. Info >>> https://www.duniaku.net/2017/07/05/hal-keren-bekraf-game-prime-2017/