Lagi-Lagi Update Sistem Mastery League of Legends Kena "Semprot"!

Lagi-lagi, update sistem terbaru Mastery di League of Legends kena semprot player veteran yang sudah sangat lama memainkan gamenya.
Jika kamu belum tahu konteksnya, singkatnya update sistem Mastery pada game League of Legends telah memantik api panas di kalangan komunitas. Selepas update-nya Riot Games resmi rilis, banyak player mengeluhkan betapa melelahkannya proses untuk mendapatkan reward yang bahkan dianggap tidak seberapa.
Untuk lebih detailnya, kami sendiri pernah membahas topik tersebut pada artikel yang berjudul “Pembaruan Sistem Mastery League of Legends Tuai Kritik Pedas“.
Kontroversi Update Terbaru LoL

Seperti yang kita tahu, awal tahun ini Riot Games mengenalkan perubahan besar pada sistem Mastery champion-nya. Dan ternyata, langkah ini langsung memicu perdebatan panas di kalangan player.
Setelah beberapa bulan lamanya, komunitas di seluruh dunia mulai menyampaikan kekecewaannya via media sosial, dimana kebanyakan dari mereka mengkritik reward yang diperoleh tidak sebanding dengan usaha yang harus dikerahkan.
Grinding yang Melelahkan
Salah satu player menyebutkan bahwa ia sangat merasa jengkel karena Mastery chest yang sekarang dirasa lebih sulit untuk didapatkan, padahal isinya hanya Champion Shards atau Blue Essence saja.
Agar dapat mengklaim chest tersebut, kita wajib bermain berkali-kali menggunakan champion yang sama, mengingat proses grind-nya cukup melelahkan, orang-orang pun memiliki ekspektasi bahwa reward-nya juga bakal sebanding, namun ternyata masih sama saja.
Beberapa orang juga bahkan menganggap Champion Shards dan Blue Essence ini dapat diperoleh melalui kapsul level-up, kenyataan tersebut pun semakin membuat player kian frustrasi.
Masalah Lainnya

Problem lain yang diangkat oleh komunitas League of Legends adalah bagaimana player casual di mode ARAM (All Random All Mid) tidak bisa lagi mendapatkan Mastery chest.
Seperti yang sudah dijelaskan, sistem baru ini benar-benar memaksa player untuk memainkan champion yang sama selama berkali-kali. Mengingat ARAM merupakan salah satu mode game yang pemilihan champion-nya dilakukan secara acak, player yang kerap bermain ARAM pun merasa bahwa mereka telah diabaikan.
Terlepas dari reward-nya dianggap sangat kurang, namun tidak semua orang memiliki pandangan yang sama, terutama bagi player baru. Mereka justru sangat senang dengan adanya Champion Shards dan Blue Essence karena memang mereka masih belum memiliki semua champion di League of Legends. Tanggapan kamu?