- Apa peran Level Infinite dalam pengembangan esports di Indonesia?
Level Infinite berperan sebagai publisher yang aktif membangun jalur kompetisi esports dari tingkat komunitas hingga profesional. Mereka menghadirkan turnamen seperti Honor of Kings City Tournament dan Open Series yang membuka peluang bagi talenta lokal untuk tampil di panggung internasional. - Bagaimana Level Infinite mendukung talenta lokal Indonesia?
Melalui game Honor of Kings, Level Infinite fokus pada pengembangan pemain lokal dengan menyediakan platform kompetitif dan pelatihan yang mendukung pertumbuhan skill serta eksposur global. - Apa saja kolaborasi Level Infinite dengan pihak lokal di Indonesia?
Salah satu kolaborasi penting adalah dengan Bank Mandiri dalam penyelenggaraan Livin’ Gamers Festival 2024, yang menjadi ajang pertemuan komunitas game dan esports serta menampilkan final turnamen Honor of Kings. - Mengapa Indonesia menjadi pasar prioritas bagi Level Infinite?
Indonesia memiliki basis pemain game yang besar dan antusias, menjadikannya wilayah strategis dalam ekspansi Level Infinite di Asia Tenggara. Mereka melihat potensi besar dalam komunitas lokal untuk berkembang secara global.
Lewat HOK dan PUBGM, Level Infinite Bantu Membangun Ekosistem Game Indonesia
- Level Infinite memperkenalkan hero Garuda Khageswara dan kolaborasi musik dengan Bernadya sebagai strategi lokalisasi yang efektif.
- Indonesia memiliki lebih dari 160 juta pemain game, menjadikannya pasar mobile gaming terbesar di dunia dengan nilai pasarnya mencapai Rp30 triliun per tahun.
- Tantangan bagi developer lokal termasuk keterbatasan perangkat, persaingan pasar yang sudah jenuh, dan pentingnya memahami target market sebelum membuat game.
Ketika Honor of Kings memperkenalkan hero Garuda Khageswara dan menggandeng Bernadya untuk kolaborasi musik, langkah itu bukan sekadar ekspresi budaya, melainkan ternyata merupakan strategi lokalisasi yang matang.
Bagi Agung Chaniago, Country Head Level Infinite Indonesia, pendekatan lokal seperti ini adalah cara paling efektif untuk memperluas jangkauan sekaligus membangun hubungan yang lebih personal dengan pemain.
“Lokalisasi jadi kunci,” ujar Agung. “Kami percaya main game itu tidak hanya tentang have fun, tapi juga tentang koneksi. Melalui lokalisasi, kami percaya bisa menjangkau pasar potensial yang belum tersentuh. Seperti lewat kolaborasi dengan Bernadya yang bisa merangkul audiens musik, atau brand-brand lokal seperti Indomie.”
Dengan strategi tersebut, Level Infinite tidak hanya memposisikan Honor of Kings sebagai game global, tapi juga sebagai bagian dari ekosistem hiburan yang terasa dekat dengan pemain Indonesia.
1. Indonesia, Pasar Mobile Gaming Terbaik di Dunia

Berdasarkan data Komdigi, ada lebih dari 160 juta pemain game di Indonesia. Angka itu menempatkan Indonesia sebagai salah satu pasar mobile gaming terbesar di dunia, dan menurut Agung, juga salah satu yang paling menarik.
“Indonesia adalah market terbaik untuk mobile gaming di dunia,” jelasnya. “Bukan hanya karena jumlah pemainnya besar, tapi karena mereka juga kompetitif. Banyak prestasi esports yang ditorehkan oleh pemain Indonesia.”
Meski ARPU (Average Revenue per User) relatif kecil, nilai pasarnya diperkirakan mencapai sekitar Rp30 triliun per tahun. Bagi publisher seperti Tencent, angka ini menunjukkan potensi yang stabil.
“PUBG Mobile saja bisa bertahan delapan tahun berjalan di Indonesia,” tambah Agung. “Itu bukti bahwa volume dan daya tahan pasarnya luar biasa.”
2. Tantangan: Dari Perangkat hingga Pemahaman Pasar

Namun di balik potensi itu, Agung mengakui masih banyak tantangan bagi developer lokal untuk bisa naik kelas. Salah satu yang paling nyata adalah keterbatasan perangkat di pasar mobile.
“Game dari Level Infinite umumnya butuh high-end devices,” ujarnya. “Kebanyakan pemain hanya bisa menyimpan dua game berat di HP mereka, jadi mereka harus memilih. Itu artinya ruang untuk game baru sangat terbatas.”
3. Pasar game mulai jenuh?

Selain itu, banyak game lokal yang masih kesulitan menentukan posisi karena pasar yang sudah jenuh.
“Developer perlu tahu siapa target market-nya, genre-nya apa, platform-nya apa, sebelum bikin game,” kata Agung. “Mereka harus yakin gamenya bisa sustain di satu wilayah tertentu.”
Ia mencontohkan fenomena game lokal seperti Tahu Bulat yang tumbuh dari ide sederhana tapi mampu menarik pemain karena relevan dengan pasar. “Mulai dari sana dulu, baru scaling untuk jangka panjang,” tambahnya.
4. Kenapa Level Infinite Ingin Industri Game Indonesia Tumbuh

Dukungan Level Infinite terhadap program seperti IGDX bukan hanya bentuk kepedulian—tapi juga strategi jangka panjang. Agung menjelaskan, industri yang kuat akan memberi manfaat bagi semua pihak, termasuk publisher global seperti mereka.
“Kami ingin industri game di Indonesia terus tumbuh,” ujarnya. “Kalau industrinya berkembang, masyarakat juga makin teredukasi tentang game itu sendiri. Ke depan, ini bisa membuka mata mereka terhadap potensi game lokal.”
Ia menambahkan, jika semakin banyak developer Indonesia yang mampu mengikuti tren global, peluang kolaborasi dengan publisher seperti Level Infinite akan semakin besar, termasuk kemungkinan konten lokal dimasukkan ke dalam game mereka.
5. Harapan: Game Indonesia yang Go Global

Menutup perbincangan, Agung menyampaikan harapannya agar dalam lima tahun ke depan, ada game asal Indonesia yang benar-benar bisa menembus pasar global, tidak hanya populer sesaat, tetapi berkelanjutan.
“Kita ingin ada game Indonesia yang go global, bukan hanya dari sisi download, tapi juga bisa sustain dan konsisten di level internasional,” katanya.
“Kalau itu tercapai, semua orang akan menaruh perhatian ke Indonesia. Level Infinite bisa menambah nilai dengan membantu lokalisasi dan mempromosikan karya-karya itu di tingkat global.”
Lewat visi jangka panjang dan pendekatan lokalisasi yang autentik, Level Infinite menunjukkan bahwa peran publisher besar tak berhenti di bisnis semata. Mereka juga bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan industri, membuka jalan agar kreativitas dan talenta lokal bisa menemukan tempatnya di panggung dunia.
6. FAQ
