Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Ini Kronologis Kasus Linksys CS:GO Championship League, Akhirnya Dilakukan Rematch!

Permasalahan terjadi dalam Linksys CS:GO Championship League yang diikuti oleh tim papan atas Indonesia seperti DDS, BOOM.ID, TEAMnxl>, AKARA, juga Bigetron! Begini kronologisnya!

Kompetisi yang mengusung sistem liga yang diselenggarakan oleh TEAMnxl> EO dan dijalankan oleh seorang admin yaitu Steven ‘m1xly‘ Kelvin ini pada awalnya berjalan seperti biasa. Masalah timbul saat seluruh pertandingan liga telah selesai terdapat 3 tim yang memiliki poin yang sama, yaitu DDS, BOOM.ID serta TEAMnxl>

Disinilah permasalahan mulai terjadi, Awalnya m1xly selaku admin turnamen menyatakan bahwa BOOM.ID adalah pemenang dari turnamen liga tersebut. Pernyataan ini dibuat berdasarkan jumlah poin “score for” (SF) atau jumlah round yang berhasil dimenangkan masing-masing tim.

Merasa tidak ada penyampaian terkait penggunaan SF dalam penentuan “Head to head”, Boy ‘Lite‘ selaku manager DDS mempertanyakan keputusan m1xly.

Melalui percakapan yang cukup panjang, m1xly yang awalnya sempat melimpahkan keputusan kepada William ‘tova‘ Tjahyadi selaku management TEAMnxl> EO, kembali mengambil alih keputusan.

Keputusan yang diambial adalah bahwa dirinya akan menggunakan “score difference” (SD) yang merupakan poin yang didapatkan dari selisih round menang & round kalah setiap tim.

Dalam percakapan itu juga terlihat bahwa tova tidak keberatan dengan keputusan apapun yang diambil m1xly selaku admin turnamen tersebut. Namun, entah mengapa tiba-tiba m1xly menyatakan bahwa ia harus kembali melakukan konfirmasi!

Keesokan harinya, m1xly kembali membuat perubahan berupa pergantian distribusi poin yang semula adalah 2 poin untuk menang, 1 poin untuk seri dan 0 poin untuk kalah, menjadi 3 poin untuk menang, 1 poin untuk seri dan 0 poin untuk kalah. Hal ini tentunya merubah klasemen 3 tim teratas tadi!

 

Sikap Para Tim yang Terlibat

Melihat perubahan yang terjadi, penolakan datang dari kubu BOOM.ID dan DDS. Baik BOOM.ID dan DDS berpendapat  meski tidak seperti liga pada umumnya, tidak adanya protes dari tim yang bertanding selama turnamen berjalan dapat diasumsikan sebagai setujunya seluruh peserta dalam turnamen tersebut.

Seteleh argumen dan alasan dipaparkan oleh pihak BOOM.ID dan DDS, m1xly mengembalikan sistem penentuan pemenang dan distribusi poin ke sistem semula. Yaitu 2 poin untuk menang, 1 poin untuk seri dan 0 poin untuk draw, serta menggunakan sistem SF dalam menentukan pengurutan tim yang memiliki poin yang sama!

Berdasarkan keterangan dari Marzarian “owljan” Sahita yang juga bergabung dalam grup chat tersebut sebagai manager dari BOOM.ID, tidak lama setelah keputusan tersebut, terbentuklah sebuah multi-chat baru yang hanya berisikan BOOM.ID, DDS & TEAMnxl>.

Setelah seluruh pihak terkait bergabung, para peserta kembali diminta menunggu. Merasa admin kesulitan, owner BOOM.ID, Gary “Natshuba” Ongko Putera, mengatakan bahwa BOOM.ID siap menerima apapun keputusan panitia selagi tidak merubah distribusi poin.

Menurutnya, merubah distribusi poin bertentangan dengan integritas turnamen. Ia sendiri tidak keberatan jika pada akhirnya sistem yang dipakai membuat tim BOOM.ID harus menduduki peringkat ketiga.

Untuknya, saat itu yang ia butuhkan adalah kepastian dan siap melakukan rematch jika dibutuhkan. Bahkan ia juga bersedia bila seluruh prizepool dibagi rata kepada tiga tim teratas.

Pernyataan Natshuba tentang rematch ini ditanggapi oleh Richard ‘FRGD‘ Permana dari TEAMnxl> sebagai solusi yang dapat diambil untuk memecahkan kebuntuan ini. Tova selaku bagian dari management TEAMnxl> EO pun akhirnya menganggap ini adalah hal yang bisa dilakukan karena 2 dari 3 tim setuju.

“Saya memberikan kuasa penuh pada Steven (m1xly) untuk menjalankan dan memutuskan apa yang sudah terjadi. Saat pertama kali saya berdiskusi dengan Steven, pesan saya hanya satu saat itu, bahwa dia (Steven) harus bisa berkomitmen atas keputusan yang ia buat.”

“Namun, setelah apa yang terjadi, saya merasa perlu mempertanggungjawabkan ketidak-konsistenan Steven sebagai orang yang saya rekrut untuk menjalankan turnamen ini dengan mengambil alih keputusan selanjutnya. Dan apa yang saat ini saya coba lakukan adalah memfasilitasi dan melakukan damage control”, ujar Tova.

Sayangnya, meski taat kepada keputusan panitia, tim ketiga yaitu DDS tidak bersedia untuk ikut serta dalam rematch. Dikutip dari release resmi DDS di fanspage mereka, berikut alasan mereka tidak bersedia mengikuti rematch:

https://www.facebook.com/ddsesports/posts/1596587627046640)

Pada akhirnya, rematch hanya akan dilakukan oleh 2 tim, yaitu BOOM.ID dan TEAMnxl>. Pertandingan sendiri akan dilaksanakan pada hari Kamis, 30 November pukul 20.00 WIB dengan memakai sistem best of three series.

Secara garis besar kasus Linksys ini muncul karena inkonsistensi pantia dalam menentukan sistem penghitungan poin yang digunakan untuk menentukan pemenang. Bagaimana menurutmu mengenai kasus ini guys? Share di kolom komentar ya!

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Belliandry Rudy
Mecca Medina
Belliandry Rudy
EditorBelliandry Rudy
Follow Us