Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Ini Dia Para Tim Esports dan Pemain Indonesia yang Terganjal Visa

Jaman sekarang ini seorang gamer profesional atau atlet esports sudah sangat terbuka untuk bertanding ke luar negeri. Namun ternyata untuk bertanding di luar negeri bukan perkara membalikkan telapak tangan. Salah satu penghambat adalah masalah visa esports.

Jika bertanding di negara-negara Asean, Visa memang bukan kendala karena tidak diperlukan. Namun jika bermain sampai ke negara Asia timur, Eropa bahkan Amerika Serikat, Visa mutlak diperlukan.

Untuk mendapatkan Visa bukan perkara mudah. Seseorang harus meng-apply dan mengikuti prosedur yang sudah ditentukan oleh kedutaan besar dari negara yang bersangkutan, mulai dari syarat administrasi hingga waktu wawancara.

Nah jika kalian ingat, ada beberapa kasus tim atau atlet esports asal Indonesia yang gagal berangkat karena perkara Visa. Buat yang belum tahu, berikut adalah tim dan atlet esports asal Indonesia yang terganjal urusan Visa sehingga tidak berangkat bertanding.

1. CS:GO Akara

Akhir tahun 2017 silam, tepatnya tanggal 9-12 November 2017, tim CS:GO Akara gagal bertanding di Korea Selatan dalam ajang 9th Esports 2017 World Championship. Adapun yang menjadi pengganjal adalah urusan Visa.

Dikabarkan lebih lanjut, permasalahan Visa bukan pada sulitnya untuk diterbitkan, namun karena keterlambatan utusan administrasi. Saking menjadi polemiknya saat ini, seorang sekjen IeSF, Alex Lim sampai buka suara untuk menyelesaikan polemik agar selesai dan tidak berkelanjutan.

2. PUBG Viper Squad

Yup, tim asal Indonesia, Viper Squad, sebenarnya punya kesempatan untuk bertanding dengan tim-tim dari negara lain di ajang turnamen yang berlangsung bersamaan dengan G-Star 2017. Namun kasus yang menimpa Viper Squad bukan berasal dari kelalaian mereka melainkan dari panitia!

Kelalaian ini adalah berupa kurangnya berkas dari pihak penyelenggara (Bluehole), lebih spesifik penanggunga jawab yang ditunjuk Bluehole, yang tidak meresponse dari permintaan berkas dari kedutaan besar. Akhirnya Bluehole mengakui kelalaian mereka dan memberi kompensasi kepada Viper Squad yang gagal berangkat.

3. CS:GO BnTeT

Masalah visa esports juga dialami oleh salah satu pemain CS:GO terbaik Indonesia, Hansel “BnTeT” Ferdinand.  Pada bulan Januari 2018 BnTeT gagal bertanding di esleague major qualifier yang berlangsung di Atlanta, Amerika Serikat karena masalah Visa.

Sebelumnya juga BnTeT pernah terhambat karena kendala Visa, tepatnya pada bulan Maret 2017 di ajang StarLadder i-League StarSeries Season 3 yang diadakan di Kiev, Ukraina. Kasus Visa yang menimpa BnTeT bukan karena kesalahan siapapun tetapi karena birokrasi dan persyaratan yang dianggap kedutaan negara bersangkutan.

4. AOV EVOS.CL dan EVOS Mumuy

Terakhir ada dua pemain EVOS yang gagal berangkat mengikuti AOV World Championship 2018 yang berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat. Keduanya adalah EVOS.CL atau Charlotte, dan EVOS.Mumuy.

Keduanya gagal mendapatkan Visa karena belum memenuhi persyaratan dan test dari kedutaan Amerika Serikat. Demi memperjuangkan kesempatan bertanding di AWC 2018, keduanya sampai meng-apply lebih dari sekali, namun nasib baik tidak berpihak kepada mereka berdua.

Itu dia kasus gagal berangkatnya atlet maupun tim untuk bertanding ke luar negeri karena masalah visa esports. Semoga untuk ke depannya tidak ada lagi masalah visa dan persiapan dari atet esports atau gamer untuk bertanding di luar negeri semakin diperhatikan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jodi Ibrahim
EditorJodi Ibrahim
Follow Us