Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

MOBA Analog, Dulu Dihujat, Sekarang Justru Semakin Menggeliat!

MOBA atau Multiplayer Online Battle Arena merupakan salah satu genre yang jadi pionir esports. Ada satu fenomena menarik terkait genre ini di Tanah Air, yaitu munculnya MOBA Analog serta perkembangannya dari yang sebelumnya dihujat hingga jadi besar dan semakin menggeliat seperti sekarang ini!

Perjalanan game-game MOBA Analog ini sebenarnya dapat dilihat dalam beberapa momen besar yang secara perlahan tapi pasti mengukuhkan posisi mereka di pasar Indonesia dan akhirnya dicintai para gamers Tanah Air.

Baca Juga : Jadwal Event Mobile Legends di Bulan Juli, Collector Skin Wajib Catat!

Mari kita bahas beberapa momen besar perjalanan game MOBA Mobile yang membuat genre ini pada akhirnya jadi primadona di kawasan Asia Tenggara, khususnya.

Popularitas MOBA PC dan Hype-nya di Indonesia

Popularitas dan Hype dari game Dota yang menghinggapi seluruh dunia di era 2000-an, juga tidak absen di Tanah Air. Popularitas Dota yang meningkat dikalangan para gamers, turut menghadirkan beragam turnamen mulai dari tingkat warnet hingga yang cukup bergengsi.

Bahkan di masa ini, tim Dota Indonesia sempat mencuri perhatian Dunia setelah berhasil menjuarai Asia Dota Championship pada tahun 2008. Setelah itu, memasuki era 2010 ke-atas komunitas gamers di Indonesia pun mulai mengenal 2 game MOBA murni, yaitu DOTA 2 dan League of Legends.

League of Legends yang terlihat setengah-setengah untuk hadir di Tanah Air akhirnya tergerus oleh keseriusan Valve dengan DOTA 2-nya, sepanjang tahun mulai bergulir banyak turnamen yang hadiahnya selalu naik setiap tahunnya. Sayangnya, meski begitu sejak The International pertama digelar pada 2011 lalu, belum ada tim asal Indonesia yang berhasil masuk ke turnamen berskala internasional ini.

Berkembangnya Teknologi Mobile

Kokohnya popularitas Dota 2 dan League of Legends di puncak genre MOBA tidak membuat para pesaingnya berhenti begitu saja.

Industri dan teknologi game yang mulai berkembang, dan industri esports sendiri yang mulai booming setelah 2011. Membuat semakin banyak potensi yang bisa dijangkau oleh para developer yang memang ingin terjun ke ranah esports. Salah satu ruang yang mulai terbuka saat itu adalah platform mobile.

Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, smartphone yang awalnya hanya berfungsi sebagai alat komunikasi kemudian menjelma menjadi salah satu platform untuk bermain game.

Hingga akhirnya perangkat mobile ini mampu memainkan beberapa genre game yang biasanya hanya bisa kamu jumpai di PC mulai dari FPS, Battle Royale, dan tentu saja MOBA.

Munculnya MOBA di Smartphone

Sejak tahun 2014/2015, beberapa game MOBA mulai bermunculan di smartphone dengan ide gameplay mereka masing-masing dan rupanya berhasil menuai sukses.

Masing-masing negara punya “pemenang” yang berbeda untuk genre MOBA ini. China misalnya, punya Honor of Kings yang kemudian diadaptasi menjadi Arena of Valor di pasar global.

Sementara itu di Indonesia, game yang kala itu sempat berada di puncak popularitas adalah VainGlory, sementara AoV dan Mobile Legends masih harus berbagi pasar yang lebih sedikit dibandingkan VG. Ketiganya pun mencoba menjalankan scene kompetitif esports-nya masing-masing.

Munculnya Istilah MOBA Analog

Perbedaan kontrol yang dihadirkan AoV dan MLBB kala itu dengan MOBA-MOBA pendahulunya, seperti DOTA 2 dan LOL atau bahkan VainGlory sempat membuat para pemainnya dikucilkan oleh komunitas MOBA lain.

Mulai muncul kata-kata hujatan seperti MOBA kok Analog dan sejenisnya. FYI MLBB dan AoV menawarkan kontrol menggunakan Analog sedangkan VainGlory masih mengikuti MOBA PC dengan menawarkan kontrol sistem tap.

Jadi, di tahun-tahun awal kemunculan MOBA di smartphone ini kubu-kubuan terlihat sangat jelas antara para pemain MOBA bersistem tap dan MOBA yang menyediakan analog.

MOBA dengan Analog Mulai Mendapatkan Hati Gamers Tanah Air

Meskipun sama-sama membuat scene esports-nya sendiri di Tanah Air. Tapi konsistensi AoV dan MLBB menghadirkan turnamen berskala besar sejak akhir 2017 memang harus diakui jadi game changging.

Terlebih popularitas MLBB makin melesat dengan hadirnya liga profesional official dari Moonton, yaitu MPL. Seiring berjalannya waktu, banyak game lain kehilangan audiens baik untuk game maupun scene esports mereka, Mobile Legends sukses menjadi game esports paling populer di Indonesia.

Popularitas MLBB ini pun, sempat membuat VainGlory mengikuti langkah game besutan Moonton ini dengan menghadirkan kontrol berbentuk analog, namun sayang pada akhirnya game ini pun mati.

Terakhir, Riot pun mencoba menyaingi popularitas MLBB dengan menghadirkan LOL: Wild Rift yang juga menyediakan kontrol analog, sayangnya hingga saat ini wild rift masih belum bisa menggeser MLBB sebagai raja MOBA di Tanah Air.

Tidak tanggung-tanggung, saat artikel ini ditulis, popularitas Mobile Legends terus menggeliat dan menjadi salah satu game esports mobile paling populer di dunia, mengalahkan game-game dari genre yang lain juga.

Sedangkan game MOBA Analog lainnya, AOV memiliki popularitas yang cukup tinggi di Thailand dan benua eropa. Menurut kamu sampai berapa lama MLBB akan semakin menggeliat dan jadi raja MOBA sekaligus MOBA Analog di Tanah Air, Sob?

Baca Juga : Ini Bukti China Sangat Berpengaruh Buat Industri Esports Dunia!

Nah, kalau kamu salah satu pemain Mobile Legends dan ingin mendapatkan skin ataupun diamond secara cuma-cuma, kamu wajib ikutan event seru dari GGWP.ID berikut ini.

Giveaway Discord GGWP.ID Tournament! Kamu berkesempatan mendapatkan Diamond dalam jumlah ratusan secara gratis, dengan hadiah total sebesar 1,5 juta Rupiah!

Kamu hanya tinggal bergabung di Discord GGWP.ID melalui link berikut https://discord.com/invite/w7McMMrfGA atau bisa juga dengan klik Di Sini!

Akan ada hadiah e-wallet sebesar 50 ribu yang diundi setiap harinya, lumayan kan buat top up diamond ML kamu. Kalau beruntung siapa tahu kamu bisa mendapatkan skin-skin mahal secara gratis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
iqbal nuril
Editoriqbal nuril
Follow Us