Momen Pemain Dota 2 Saat Bermain League of Legends, Aneh atau Seru?

Pada dasarnya, Dota 2 dan League of Legends adalah game moba yang memiliki pemain dengan jumlah besar. Bahkan, setiap harinya ada jutaan pemain game yang memainkan judul tersebut setiap harinya.
Tidak hanya di situ saja, Persaingan Dota 2 dan League of Legends juga sangat ketat. Sebab, keduanya ingin mengukuhkan sebagai game moba terbesar di dunia.
Maka dari itu, terkadang ada pemain Dota 2 ingin mencoba bermain League of Legends maupun sebaliknya.
Uniknya, tidak jarang hal momen lucu justru terjadi saat pemain Dota 2 bermain League of Legends. Beberapa momen lucu tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mencari Kurir

Hal konyol pertama pemain Dota 2 saat memainkan League of Legends adalah mencari kurir.
Sebenarnya, fitur kurir ini memang tidak ada dalam game League of Legends. Pemain League of Legends juga perlu pulang ke base terlebih dahulu untuk membeli items.
Sedangkan pemain Dota 2 justru mencoba League of Legends seperti mencari kurir.
Setelah itu, mereka mencoba membeli items ketika masih dalam lane masing-masing. Perlu Anda pahami bahwa kegiatan itu hanya sia-sia belaka.
2. Mencoba Stacking Jungle Camp

Salah satu peran dalam League of Legends berbeda dengan DOTA 2, yaitu Jungler. Seorang Jungler harus melakukan roaming serta membunuh Minions Jungle Camp.
Selain itu, di dalam League of Legends juga tidak bisa melakukan stacking. Hal itu juga berlaku saat mencoba melakukan hit and run kepada Minion Jungler.
Pemain Dota 2 harus tahu bahwa camp di Jungler League of Legends itu bisa Anda stacking.
Selain itu, saat Minions Jungler keluar dari area maka HP akan kembali maksimal.
Inilah dua kesalahan yang pasti selalu dilakukan oleh pemain DOTA 2. Apalagi saat mereka mencoba untuk membunuh Minions Jungler.
BACA JUGA : Alasan Karakter Hero Beastmaster Sering Dipakai Pada Dota 2
3. Memilih Champions yang Tidak Sesuai Role

League of Legends memilki beberapa Champions. Setiap Champions di dalamnya juga mempunyai peran berbeda-beda.
Champions tertentu bisa sangat lemah ketika digunakan tidak sesuai role. Tidak hanya itu, Champions berbayar ketika dimainkan juga menjadi penyebabnya.
Jika pemain ingin menjadi midlaner tapi tidak punya Champions Mid, maka pemain Dota 2 akan memaksa Champion Janne untuk menjadi midlaner.
4. Membeli Items yang Tidak Sesuai Standar

Seperti halnya memilih Champions dalam League of Legends. Saat Anda akan memilih items, maka usahakan pilih yang sesuai dengan standar.
Sementara itu dalam Dota 2 Phantom Lancer, membeli Eul Scapter untuk mengindari stun dari Earthshaker memang merupakan hal yang wajar.
Namun, berbeda halnya dengan Champions AP Midlaner. Saat membeli items support atau hitter attack damage di League of Legends, maka itu adalah hal yang sangat konyol.
5. Melakukan Blocking Minions

Pemain Dota 2 memang mayoritas selalu melakukan blocking creeps saat permainan baru dimulai.
Tujuannya adalah agar creeps tidak terlalu maju dan pemain bisa melakukan farm dengan aman.
Namun, hal ini berbeda jika Anda memainkan League of Legends. Sebab, dalam game itu tidak mengenal istilah blocking Minions.
Sekuat apapun usaha untuk menghadang Minions, hal tersebut tidak akan berhasil. Demikian momen lucu pemain Dota 2 saat bermain League of Legends.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Mobile Legends, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!