Wabah Coronavirus kembali mengganggu dunia esports. Setelah sebelumnya membuat LPL ditunda dan dua tim peserta Overwatch League memindahkan markas, Coronavirus membuat Overwatch League membatalkan pertandingan kandang di Tiongkok yang awalnya dijadwalkan pada bulan Februari dan Maret.
Tentu saja Overwatch League memutuskan untuk membatalkan pertandingan di Tiongkok untuk melindungi keesehatan dan keamanan dari para pemain dan staf. Pembatalan ini memengaruhi sebanyak lima seri pertandingan kandang di Tiongkok.
Pertandingan kandang di Shanghai awalnya dijadwalkan pada 15-16 Februari, kemudian dilanjutkan oleh Hangzhou Sparks yang mengadakan pertandingan kandang pada 29 Februari sampai 1 Maret. Tim yang paling terpengaruh adalah Guangzhou Charge. Mereka awalnya dijadwalkan menggelar tiga pertandingan kandang pada 22-23 Februari, 14-15 Maret, dan 21-22 Maret.
Pembatalan ini memengaruhi sebanyak 27 pertandingan awal Overwatch League. Tim-Tim dari divisi Pacific East dan Pacific West menjadi yang paling terpengaruh atas pembatalan ini. Mereka dijadwalkan untuk bertanding di Tiongkok sebelum pembatalan ini.
Wabah Coronavirus membuat tim-tim Overwatch dari Tiongkok mempertimbangkan untuk memindahkan markas mereka. Sudah ada dua tim, yaitu Guangzhou Charge dan Shanghai Dragons yang memutuskan untuk memindahkan markas mereka ke negeri tetangga, yaitu Korea Selatan.
Meski demikian, ada pula tim asal Tiongkok yang memutuskan untuk menetap di Tiongkok. Chengdu Hunters memutuskan untuk menetap di Tiongkok meskipun sangat berisiko. Masalah VISA para pemain kemungkinan menjadi faktor mengapa mereka memutuskan untuk menetap di Tiongkok.
Dalam pengumuman tersebut, Overwatch League memberitahukan bahwa mereka akan memberi kabar terbaru mengenai jadwal pertandingan di Tiongkok setelah pembatalan ini di kemudian hari. Overwatch League akan dibuka pada 8 Februari dengan pertandingan kandang di Dallas dan New York City.
Kami berharap wabah ini bisa cepat teratasi sehingga tidak ada lagi turnamen dan tim esports yang dirugikan karena Coronavirus ini.