Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Organisasi Esports asal Brazil, paiN Gaming dituntut oleh dua mantan pemainnya. Dua mantan pemain divisi Dota 2 paiN Gaming, Otavio Gabriel alias Tavo dan William Medeiros alias hfn menjadi dua pihak yang mengajukan tuntutan.

PaiN Gaming dituntut oleh kedua mantan pemainnya tersebut karena telah menunda pembayaran uang hadiah turnamen. PaiN Gaming juga dituduh membuat kontrak ilegal.

Kedua pemain, Tavo dan hfn mengajukan permohonan ke pengadilan pada bulan Desember 2018. Mereka menunjukkan ketidakberesan dalam jenis kontrak kerja yang ditandatangani dengan paiN Gaming dan meminta pemutusan kontrak karena penundaan penerimaan uang hadiah dari beberapa turnamen, termasuk The International 8.

Pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh paiN Gaming adalah mengontrak pemain dalam jangka waktu lebih dari dua tahun. Hukum tenaga kerja di Brazil melarang hal ini.

Menurut Universo Online, Satu pemain Dota 2 paiN Gaming lainnya, Danylo Nascimento alias Kingrd juga mengajukan tuntutan pada saat yang sama. Akan tetapi, perbedaannya adalah masalah Kingrd bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan ia mencabut tuntutannya pada November 2019.

Pembelaan paiN Gaming

Sumber: PaiN Gaming

PaiN Gaming memberikan pembelaan mereka atas tuntutan ini. Pembelaan mereka untuk masalah durasi kontrak adalah kesalahan dalam menuliskan tanggal di kontrak.

Sementara itu, untuk masalah keterlambatan pembayaran uang hadiah turnamen, paiN Gaming menyatakan bahwa mereka tidak dapat membayar uang hadiah kepada para pemain karena keterlambatan dari pihak penyelenggara turnamen.

PaiN Gaming juga menunjukkan bahwa hfn dan Tavo menandatangani kontrak dengan organisasi esports lain, Chaos Esports Club pada Januari 2019, beberapa hari setelah mereka memulai tuntutan hukum. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua pemain hanya mengajukan tuntutan hukum untuk dapat bergabung dengan tim baru tanpa membayar denda transfer.

Keputusan Pengadilan Brazil

Editorial Team

Tonton lebih seru di