Siapa Calon Lawan Terkuat BOOM ID di Bucharest Minor? Ini Analisa Kami

Gegap gempita mewarnai kesuksesan perjalanan BOOM.ID di laga region qualifier untuk Bucharest Minor 9 hingga 13 Januari 2019 mendatang. Keluarnya Saint de Lucaz bukan menjadi masalah yang terlalu besar bagi BOOM.ID seperti yang di gadang banyak pihak. Mikoto yang masuk sebagai pemain kelima BOOM.ID berhasil membuat permainan menjadi lebih berwarna, lalu bagaimana peluang BOOM.ID di Bucharest Minor ini?
Kalau ada yang bilang “it’s just a fluke that BOOM.ID won their region qualifier” itu hanya ungkapan nyinyir, semua juga setuju kalau BOOM ID sudah teruji secara klinis, maksudnya sudah benar-benar teruji karena perjalanan dia menuju juara, sudah mengalahkan dua tim besar SEA yaitu Mineski dan juga Clutch Gamer, yang notabene memiliki pemain bintang, nah ini gambaran peluang BOOM.ID di Bucharest Minor!

Lolos dari regional qualifer memang sebuah kebanggaan tersendiri, ini berarti level permainan Dota 2 tanah air sudah semakin membaik dan semakin tinggi levelnya. Namun kembali kita tidak boleh terlalu terlena, jika tidak ingin menelan kekecewaan yang terlalu mendalam. Bukan berarti kita tidak mendukung BOOM.ID, tapi lebih baik jika kita juga ikut bersiap karena BOOM.ID tidak akan menemui pertandingan mudah di main event.
Peta kekuatan dari para peserta Bucharest Minor ini bisa dibilang cukup merata, dari setiap region diwakilkan oleh tim yang memang memiliki kelas serta level yang lumayan tinggi, lantas siapa saja yang diprediksi bisa menjadi lawan berat dari BOOM.ID nantinya?
1. OG

Yang menjadi lawan berat BOOM.ID di nomor urut satu sudah jelas, tidak lain dan tidak bukan sang juara dunia Dota 2 2018 yaitu OG. Tim dengan warna asli hijau ini menjadi juara setelah secara ajaib memenangkan pertandingan final melawan tim unggulan juara, PSG.LGD dengan skor dramatis 3:2. Serta merusak kutukan tatanan juara antar region yang terjadi selama tujuh tahun sebelumnya.
Meski sudah tidak lagi diperkuat oleh Ana yang memutuskan untuk rehat sejenak dan fokus ke pendidikan, nyatanya OG masih menjadi yang terbaik dari region benua biru ini, Pada laga region qualifier mereka berhasil menghajar NiP dengan skor 2:0 tanpa balas. Serta hanya mengalami satu kali kekalahan saja pada fase group stages.
Pajkatt yang di dapuk sebagai pengganti Ana ternyata bermain sesuai ekspektasi dan tidak mengecewakan. Meski tidak lagi muda, Pajkatt ternyata masih memiliki kemampuan serta insting sebagai seorang carry yang cukup menakutkan. Jika bertemu dengan OG atau tergabung satu grup bersama OG, ini akan menjadi battle of the support.
Karena kemampuan dua support dari BOOM,ID yaitu Jhocam dan juga Khezcute akan di uji dengan melawan, support terbaik di 2018 yaitu JerAx dan juga N0tail nantinya.
2. NiP

Kalau kita bicara soal fenomena menarik di Dota 2, NiP merupakan salah satu diantaranya. Merupakan tim Dota 2 yang terbilang baru karena terbentuk di tahun 2015, meski sudah memiliki basis organisasi esports sejak tahun 2000 silam. Segera setelah terbentuk NiP memberikan prestasi yang luar biasa oke dengan all Sweden squad yang mereka miliki.
Tidak tanggung-tanggung banyak tim besar yang sudah menjadi korban keganasan ninja berpiyama ini. seperti Alliance sang juara dunia Dota 2 tahun 2013 silam. Meski sering meraih juara tiga, empat dan tidak jarang menjadi juara satu, namun umur NiP hanya bertahan sekitar kurang lebih delapan bulan saja, karena september di tahun yang sama NiP membekukan divisi Dota 2 miliknya.
Kini di tahun 2018, NiP kembali bangkit dengan PPD sang juara dunia Dota 2 tahun 2015, Saksa, Fata, Ace dan juga 33 sebagai penggeraknya, mereka langsung menjadi juara turnamen minor dengan tajuk GG Bet Invitational dengan mengalahkan Gambit dengan skor 2:0. Lalu mendapatkan raihan yang tidak terlalu buruk dengan finish di empat besar untuk KL Major.
Dengan kemampuan yang bisa dibilang bukan kaleng-kaleng, sekali lagi kemampuan drafting Khezcute akan kembali di uji langsung oleh juara dunia 2015, Peter “PPD” Dager, nanti Januari mendatang.
3. Keen Gaming

Nomor tiga yang perlu kita perhatikan adalah tim Dota 2 asal China, yaitu Keen Gaming. Memang kalau dibandingkan dengan beberapa nama besar seperti Ehome, Newbee, IG atau VG, Keen Gaming tidak memiliki catatan sejarah yang sangat mencolok. Terbentuk pada tahun 2017 silam, Keen Gaming juga belum pernah menjuarai apapun sejak terbentuk.
Raihan terbaik hanyalah peringkat kedua pada beberapa ajang turnamen GESC Thailand dan juga JJB cup, namun meski begitu yang mengalahkan Keen Gaming juga bukan tim biasa saja, mereka kalah dari tim senior seperti VG, PSG.LGD dan juga Liquid dalam perjalanannya menuju tangga juara. Selain itu juga Keen gaming di perkuat oleh beberapa nama besar.
Seperti Old Chicken dan Eleven yang merupakan pemain pinjaman dari Ehome dan juga ada Kaka yang merupakan salah satu pemain support veteran. Jadi akan menjadi perkara sulit juga, jika memang BOOM.ID nantinya tergabung dengan tim yang satu ini.
4. Gambit Esports

Untuk tim unggulan yang bisa menjadi batu sandungan bagi BOOM.ID adalah Gambit Esports, kenapa bukan Ehome? Jelas-jelas Ehome merupakan satu nama besar tapi kenapa justru Gambit? Besarnya Ehome itu ada di masa lalu, tahun 2017 hingga 2018, Ehome benar-benar melempem. Berbanding terbalik dengan Gambit yang pada 2017 hingga 2018 menunjukkan performa luar biasa.
Ya meski turnamen yang mereka menangkan juga bukan turnamen premier dengan hadiah ratusan hingga jutaan dollar, atau tidak diikuti oleh tim papan atas, tetap Gambit menjadi favorit dengan squad berisikan VANSKOR serta KingR yang merupakan satu dari sekian banyak pemain terbaik region CIS. Jadi harus sedikit berhati-hati juga jika BOOM.ID berhadapan dengan tim yang satu ini!
Jadi bagaimana menurut pendapat kalian tentang empat tim yang diprediksi bakal menjadi batu sandungan bagi BOOM.ID ini? Jika ada pendapat lain tuliskan pada kolom komentar ya. Jangan lupa untuk share artikel ini serta tag teman kalian juga. Jangan lupa untuk dukung terus BOOM.ID karena mereka kini juga akan mewakili Indonesia di WESG, besok! #HUNGRYBEAST