Pemain kedua di daftar ini adalah pemain asal Singapura yang menjadi stand-in untuk OB.Neon di ONE Esports Singapore Major lalu, Deth.
Deth menjadi stand-in untuk OB.Neon setelah pemain stand-in sebelumnya, Rappy harus mundur karena terlibat kontak dengan orang yang terduga terinfeksi COVID-19.
Awalnya Deth cukup diragukan ketika ditunjuk menjadi stand-in dari OB.Neon. Hal ini cukup beralasan karena sejak keluar dari Complexity Gaming pada tahun 2019 lalu, ia tak mampu tampil maksimal di tim-tim yang dibelanya setelah itu.
Karena hal ini, banyak yang menganggap kalau karier Deth sebagai pemain profesional sudah selesai, mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi, yakni 26 tahun.
Namun, Deth membuktikan kalau ia belum habis dengan menunjukkan permainan luar biasa di ONE Esports Singapore Major.
Pemain berjuluk “Deth-sama” ini jarang kalah di laning phase yang tentunya membantu transisi menuju mid game dan di late game, ia juga mampu membuat beberapa play yang menjadi kunci kemenangan OB.Neon.
Hasilnya, setelah ONE Esports Singapore Major, banyak penggemar yang mengaitkan Deth dengan tim besar Asia Tenggara, seperti Fnatic yang kebetulan sedang membutuhkan offlaner.
Akan tetapi, sepertinya untuk saat ini Deth takkan pindah ke tim organisasi semacam Fnatic. Pasalnya ia kini sedang berjuang di open qualifier DPC Southeast Asia Season 2 bersama Team D.
Meskipun Team D sudah tersingkir di open qualifier pertama, mereka masih punya kesempatan di open qualifier kedua yang dimulai pada 8 April besok. Mampukah Deth bersama Team D lolos ke DPC Southeast Asia Season 2?