Ada Pembatasan Jam Bermain Arena of Valor untuk Anak-anak di Cina? Salah Game atau Orang Tua?

Tencent selaku penerbit game Arena of Valor atau di Cina disebut Honor of Kings melakukan pembatasan jam bermain AoV di Cina untuk anak-anak! Pembatasan jam bermain dilakukan untuk pemain di bawah umur 18 tahun.
Selain pembatasan, pihak Tencent juga akan melakukan tindakan ban pemain yang berumur 12 tahun ke bawah jika bermain di atas jam sembilan malam. Tindakan ini untuk menjawab banyaknya keluhan orang tua yang anaknya kecanduan bermain game AoV.
Tidak adanya regulasi di Cina untuk mencegah kecanduan game, membuat pihak Tencent mengambil langkah sendiri untuk membatasi jam bermain. Tindakan yang patut dipuji dari pihak Tencent!
Tapi, tidak semua masyarakat di Cina optimis dengan solusi tersebut. Rupanya, masih banyak pemain di bawah umur 18 bermain dengan cara membuat beberapa akun atau meminjam akun pemain lain! Akhirnya, pembatasan jam bermain AoV terasa sia-sia saja.
Produser game AoV Li Min bersikukuh tidak semuanya bisa menyalahkan game. Tanggung jawab untuk mencegah kecanduan bermain game tetap berada di bahu orang tua masing-masing. Setuju?

Untuk mengatasinya, pihak Tencent menyediakan fitur parent control melalui aplikasi WeChat. Cara ini diyakini ampuh untuk pembatasan jam bermain AoV. Aplikasi ini juga mencakup memonitor waktu bermain serta uang yang dihabiskan sang anak.
Menurut lembaga survey di Cina yaitu CNG, pemain AoV yang berumur di bawah 18 tahun terdapat mencakup 20 persen dari jumlah seluruh pemain!
Juga menurut firma Jiguang, yaitu lembaga survey elektronik berbasis mobile data, terdapat 167 juta pemain AoV di mana setengahnya berumur 24 tahun. Jumlah pemain yang termasuk sangat besar di Cina!
Peran Orang Tua Sebenarnya Sangat Penting, Bukan Menyalahkan Game-nya
Perkembangan game mobile yang sangat pesat tentunya mengundang kritik keras dari orang tua di Cina. Sama seperti Indonesia di mana orang tua mengkritik dunia game itu sendiri.

Akan tetapi, perlindungan kecanduan game tetap berada di tangan orang tua, walaupun perusahaan dan regulasi pemerintah sekalipun sudah mengatur sedemikian rupa.
Kecanduan game saat ini juga menjadi momok bagi para orang tua di Indonesia. Di mana pemerintah juga mulai menerapkan full day school dengan maksud untuk memperbanyak jam belajar di sekolah.
Beberapa pemerintah kabupaten Indonesia juga menerapkan warnet tidak boleh 24 jam. Selain menimbulkan kerugian untuk para pengusaha warnet, regulasi ini juga masih dinilai tidak efektif.
Peran orang tua dalam mengasuh sudah sewajibnya dijalankan dengan baik, karena mempunyai anak menjadi tanggung jawab sepenuhnya. Sekolah dan pemerintah hanya menjadi sarana untuk membantu mencegah kecanduan game.
Diedit oleh Audi E. Prasetyo