Lalu, apa yang akan terjadi ketika seorang atlet esports harus pensiun, baik itu karena kurang kompetitif atau sudah lewat masa primanya? Banyak pihak, termasuk dari sisi pemerintah, membuka peluang bagi para atlet esports meneruskan karir mereka.
“Betul atlet esports pensiun di usia yang sangat muda, usia 20-an sudah pensiun. Tetapi ketika mereka pensiun, ada banyak sekali peluang yang bisa mereka lakukan,” ungkap Ashadi Ang, Ketua Bidang Humas dan Komunikasi PBESI.
Dalam ekosistem esports, ada banyak pelaku yang terlibat di dalamnya. Baik itu developer dan publisher game, media massa, komunitas gamer, streamer dan konten kreator, event organizer, dan masih banyak lagi bidang kerja lainnya yang berhubungan dengan esports.
“Setelah atlet itu pensiun, mereka bisa masuk menjadi coach, analis, bisa juga menjadi caster, konten kreator, dan banyak sekali posisi lainnya. Mereka bisa tetap berkarya di ekosistem esports dan tetap bisa mendapatkan penghasilan setelah pensiun,” lanjut Ashadi.
Sementara itu dari sisi sponsor, Samsung dan BCA selaku sponsor Piala Presiden Esports 2021 memiliki komitmen untuk memajukan ekosistem esports. Salah satunya adalah dengan memberikan endorsement kepada atlet (dan mantan atlet) esports, untuk membantu finansial mereka sekaligus meningkatkan image esports di masyarakat.
“Tidak semua orang yang berkecimpung di dunia esports menjadikan atlet sebagai main goal-nya. Meski tidak bermain, mereka masih bisa memberikan kontribusi bagi esports ini,” tutup Ashadi.