Hartman Harris. Source: Greatmind
Lulusan Loyola Marymount University, Amerika Serikat, ini juga mau menegaskan soal stigma negatif bahwa atlet esports hanya berkegiatan main game sepanjang hari.
Menurutnya, atlet esports juga butuh latihan mental agar tidak mudah menyerah serta belajar strategi. Itu sebabnya banyak tim yang sudah menyediakan analyst dan psikolog untuk para atlet esports.
“Yang penting itu latihan di dalam game, latihan mental, dan strategi. Disediakan pelatih, analyst, dan psikolog,” ujarnya.
Selain itu, atlet esports juga perlu olahraga agar fisik selalu prima. Fisik yang sehat sangat berpengaruh pada performa di atas panggung saat turnamen.
“Kita main game sekali bertanding berjam-jam. Kalau fisik dan mental kurang, ketika masuk ke pertandingan yang global atau internasional, di panggung pasti drop dan performance drop juga,” tandasnya.