Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Memerangi Kecanduan Gim, Tiongkok Berlakukan Peraturan Ini

Kecanduan terhadap gim video telah menjadi sebuah permasalahan yang mencuat secara global selama satu dasawarsa terakhir. Banyak orang, khususnya anak-anak yang terjangkit hal ini dan berakibat merugikan diri mereka sendiri dan orang lain.

Salah satu negara di Asia, yaitu Tiongkok mengambil langkah untuk membatasi kecanduan gim ini. Tiongkok memberlakukan serangkaian peraturan untuk memerangi masalah kecanduan gim ini.

Tiongkok Mengeluarkan Enam Pedoman Peraturan Mennyangkut Kecanduan gim

Sumber: VPEsports

Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan rangkaian pedoman dan peraturan untuk membatasi kecanduan gim untuk anak di bawah umur. Beberapa poin dari pedoman tersebut akan dibahas di bawah ini.

Dilansir dari CNN, Pemerintah Tiongkok memberlakukan peraturan yang mana melarang anak di bawah usia 18 tahun untuk bermain gim dari pukul 22.00 sampai  dengan 08.00.

Ditambah lagi, waktu bermain gim bagi gamer di bawah usia 18 tahun dibatasi oleh pemerintah Tiongkok. Mereka hanya dibolehkan untuk bermain maksimal 90 menit di hari biasa dan tiga jam di akhir pekan.

Pemerintah Tiongkok juga mengatur pembatasan microtransaction di dalam peraturan ini. Anak-Anak di rentang usia 8-18 tahun tetap boleh melakukan top up ke akun mereka untuk membeli barang, namun jumlah berapa banyak mereka bisa top up dan membeli barang in-game dibatasi.

Pemain yang berada di rentang usia 8-16 tahun hanya boleh melakukan top up per bulan maksimal sebanyak 200 Yuan atau sekitar 400.000 Rupiah. Sementara itu, anak dengan rentang usia 16-18 tahun hanya boleh melakukan top ip per bulan maksimal sebanyak 400 Yuan atau sekitar 800.000 Rupiah.

Pemerintah Tiongkok juga memberlakukan peraturan tentang nama in-game. Para pemain diwajibkan untuk memakai nama asli mereka di dalam gim yang dimainkan. Sepertinya mereka harus mengisi detail identitas seperti  nomor KTP atau nomor kartu keluarga ketika mendaftar dalam sebuah gim. Hal ini dimaksudkan agar pemerintah bisa melacak pemain di bawah umur yang melanggar peraturan.

Pemerintah Tiongkok juga meminta pelaku industri gim di sana untuk memperkuat pengawasan mereka kepada industri gim di Tiongkok. Pemerintah Tiongkok juga meminta pelaku industri gim untuk mengeksplor dan mengimpelentasikan sistem peringkat umur di sebuah gim video.

Selain itu, pemerintah Tiongkok juga mendorong kepada orang tua, sekolah, dan institusi terkait untuk mengawasi anak-anak mereka dan membantunya untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan mengenalkan konsep konsumsi yang benar di sebuah gim online.

Tiongkok Dikenal Ketat Menyangkut Masalah Industri Gim Video

Game For Peace, salah satu produk hasil sensor pemerintah Tiongkok

Tiongkok adalah salah satu negara yang ‘rewel’ jika menyangkut gim video. Negara ini dikenal dengan kontrol terhadap industri gim di negara mereka.

Mereka ketat dalam hal melakukan sensor terhadap  gim yang berbau kekerasan dan konten seks. Mei lalu, mereka meluncurkan versi alternatif PUBG Mobile, yaitu Game for Peace. Pada gim tersebut karakter yang kalah akan melambaikan tangan dan menghilang, alih-alih mati.

Tiongkok adalah salah satu target pasar gim terbesar dunia. Populasi mereka yang mencapai 1.3 miliar dan kepopuleran gim video di sana menjadi salah satu faktor pendukung Tiongkok sebagai salah satu target pasar terbesar.

Meskipun demikian, mereka sangat ketat dalam memilih gim yang bisa masuk ke pasar mereka. Jika ingin gim mereka beredar di Tiongkok, para pengembang harus menyesuaikan gim mereka dengan peraturan yang berlaku di sana.

Menurut juru bicara dari pemerintah Tiongkok, peraturan-peraturan ketat ini dimaksudkan agar pemerintah dapat menjaga kesehatan fisik dan mental dari anak-anak di bawah umur.

Bagaimana menurut kalian? Apakah menurut kalian Indonesia harus mengikuti Tiongkok dengan membuat regulasi seperti ini?

Share
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us