Dampak Karantina, Petenis Cantik Ini Siap Banting Stir Jadi Atlet Esports

Petenis cantik asal Kanada, Eugenie Bouchard tertarik untuk mencoba menjadi atlet esports selama masa karantina.
Dengan banyak event olahraga yang dibatalkan membuat para atlet maupun penggemar olahraga dengan cepat akan mengalihkan kesibukan mereka kepada permainan konsol, termasuk Bouchard.

Menurut Bouchard, di tengah pandemi virus corona Esports adalah salah satu cabang olahraga yang masih aktif.
Selain itu, besarnya hadiah yang ditawarkan pada setiap perlombaan Esports membuatnya tertarik untuk menggeluti dunia ini untuk sementara waktu.
Menurut Eugenie Bouchard, menjadi atlet Esports sangatlah menjanjikan. Ia mencontohkan sosok atlet Esports kenamaan Kyle Bugha Giersdorf.

Dimana saat berusia 16 tahun dia berhasil membawa pulang hadiah sebesar 3 juta dolar AS atau sekitar Rp. 47 miliar setelah memenangkan perlombaan Fortnite tingkat dunia.
Petenis cantik ini menambahkan, ditengah pandemi virus Corona yang mengharuskan olahraga fisik lain menunda atau bahkan membatalkan pertandingan, cabang olahraga Esports justru masih tetap aktif dengan pertandingan-pertandingan yang bisa digelar dan ditonton secara online.
Menjadikan Esports sebagai pilihan karir tak hanya menarik tapi juga menjanjikan. Bayangkan, menurut Newzoo, di tahun 2020 ini pemasukan Esports diprediksi mencapai US$1,1 miliar. Artinya peluang untuk menjadi atlet profesional masih terbuka lebar, terlebih bagi para perempuan.

Sejauh ini pemain Esports masih di dominasi oleh kaum laki-laki, sementara jumlah pemain perempuan di ranah konsol dan game PC hanya mencapai 35 persen saja.
Maka tak heran demi menjaga eksisten perempuan dalam olahraga Esports, banyak diselenggarakan turnamen Esports khusus perempuan dengan tawaran hadiah yang besar.

Sebut saja, Girl Gamer Esports Festival, event esports dunia yang di khususkan untuk perempuan ini telah 7 kali menyelenggarakan turnamen Esports dengan total hadiah US$100 ribu.
Kemudian ada Female Esports League (FSL), dimana turnamen ini menandingkan team perempuan dari berbagai negara di Asia termasuk Indonesia.