Manajer tim AOV PG.Barracx Ungkap Alasan Pengunduran Diri dari Indonesia Qualifier E-Masters Chengdu 2020

Terkait polemik Indonesia Qualifier E-Masters Chengdu 2020, khususnya pengunduran tim AOV yang mendapatkan invitation, manajer PG.Barracx memberi penjelasan.
Adapun manajer tim AOV PG.Barracx, Hanif, memberi penjabaran mengenai undangan yang didapatkan dan juga alasan mengenai pengunduran diri mereka kepada penulis.
“Iya sebelumnya kita dapat invitation untuk AESF itu dan ada beberapa tim besar indo juga. Kami diinfokan kualifikasi tersebut dilaksanakan online qualification, namun 5 hari sebelum kualifikasi diinfokan kembali ternyata ada perubahan kualifikasi tersebut harus dilaksanakan secara offline di Jakarta pada tanggal 27 desember (silam-red).” kata Hanif.

Karena waktu yang cukup mendadak dan juga roster AOV PG.Barracx yang berada di luar Jakarta, akhirnya mereka mencoba menawarkan untuk online, tetapi tidak bisa dan harus offline (di Ligagame Arena).
Hal tersebut yang akhirnya membuat keputusan mengundurkan diri diambil oleh tim AOV PG.Barracx dari Indonesia qualifier E-Masters Chengdu 2020.
“Menurut saya dan tim itu bisa dibilang info secara mendadak sedangkan 5 pemain kami di luar jakarta semua dan ada yg merayakan natal juga. Kami pun mencoba menawarkan untuk ikut online kualifikasi agar tim kami tetap ikut kualifikasi tetapi keputusan dari penyelenggara tetap bulat untuk offline. Karena suatu lain hal saya dan tim memutuskan untuk mengundurkan diri dari invitation tersebut.” ungkap Hanif lebih lanjut.
Sebelumnya manajer tim EVOS AOV, Hilmy Khairy mengungkapkan bahwa EVOS AOV mengundurkan diri dari invitation. Adapun alasannya karena ingin memberi waktu istirahat bagi pemain setelah jadwal di 2019 yang sangat padat.
Polemik mengenai Indonesia qualifier E-Masters Chengdu 2020 mencuat setelah Youtuber Mikael Anthony mengunggah video bertajuk ““EVOS AOV GAK LOLOS Emaster chengdu 2020, iespa kenapa sih??? – RADIO ESPORTS EPISODE 1 pada akun Youtube-nya.
Mikael mengungkapkan opini dan juga fakta yang dia dapatkan dari beberapa tim khususnya AOV yang mendapatkan slot namun tidak mengambilnya.
Adapun tim AOV yang disebut Mikael Anthony tidak ambil bagian adalah EVOS, Power Danger, Louvre dan PG.Barrack, dan masing-masing memiliki alasan, seperti yang disampaikan Youtuber ini.

Terkait video tersebut, penulis sudah menghubungi pihak Ligagame dan IESPA serta nama-nama tim yang disebutkan mengundurkan diri.
Indonesia qualifier E-Masters Chengdu 2020 sendiri sudah selesai menobatkan tim AOV DG Esports serta atlet PES Setya Widianto sebagai juara.

Setia Widianto berhasil menjadi yang terbaik setelah bersaing dengan 70 atlet PES lainnya dalam pertandingan yang berlangsung pada tanggal 23 Desember 2019 silam.
Sedangkan tim AOV DG Esports berhasil mengatasi perlawanan dari tiga tim lainnya yang mengambil slot invitational yaitu CMBK, BOOM Esports dan XCN.
Selanjutnya tim AOV DG Esports dan Setia Widianto akan bertanding di SEA qualifier di Thailand pada bulan Januari 2020 mendatang untuk memperebutkan slot ke babak utama E-Master Chengdu 2020 yang menurut rencana akan berlangsung pada akhir Februari atau awal Maret 2020 mendatang di Chengdu.