Indonesia Final Predator League 2020 memang sudah dimulai pada 17-19 Januari 2020. Kini, turnamen tersebut telah menentukan Victim Rise sebagai sang juara yang berhak mewakili Indonesia di ajang Asia Pacific Predator League pada Februari mendatang.
Lalu, usaha-usaha apa saja sih yang dilakukan oleh Victim Rise agar berhasil mendapatkan kemenangan di turnamen ini?
Pada Indonesia Final Predator League 2020, Victim Rise berhasil melakukan hat trick saat bertarung dengan 15 tim lainnya loh. Enggak tanggung-tanggung, dari enam ronde yang dipertandingkan, Victim Rise berhasil menjadi sang juara di ronde pertama hingga ketiga. Hebat banget bukan?
Ya walaupun di ronde selanjutnya, kekuatan Victim Rise malah menurun, sehingga enggak bisa lagi meraih kemenangan. Walaupun begitu, hat trick yang sudah ia dapatkan itu sangat berpengaruh terhadap point-nya.
Jadi enggak heran, ketika diakumulasi, point yang didapatkan oleh Victim Rise sangat tinggi daripada tim lainnya. Dari situlah, sudah ketahuan bahwa Victim Rise merupakan sang juara, dan bakal mewakili Indonesia di turnamen internasional.
Salah satu anggotanya, Fakhri “C1moy15G” Adha pun memberikan tanggapan mengenai hal tersebut saat ditemui di Grand Atrium Mall Kota Kasablanka Jakarta, Minggu (19/1).
“Untuk Milan nanti, targetnya harus menang,” ujarnya.
Selain itu, dirinya juga membeberkan kunci kemenangan mereka di turnamen ini. Menurutnya, selain usaha dan doa, sabar serta berani untuk mengambil keputusan merupakan salah satu kunci kemenangannya.
“Sebenarnya sih sabar sama berani untuk ambil keputusan ya saat bermain,” jelasnya.
Sebagai informasi, Victim Rise berhasil menyingkirkan 15 tim untuk menjadi sang juara di Indonesia Final Predator League 2020. Sebut saja seperti InVamouz, TGD DragonZ, Victim Reality, Dreams, Alter Ego, PowerofWinner, Kuda Hitam, Wasted Player, 4nger WSC, InePiece-RG, Akagami Mirror, Quantum eSports, BCS Raven, Space, serta Xperts,MEG.
Victim Rise pun berhak mendapatkan sejumlah hadiah dari salah satu turnamen paling bergengsi di Indonesia ini. Sebut saja uang tunai sebesar Rp50 juta, hingga beasiswa S1 di BRI Institute.