Eksklusif: Profil Bagaskara Aji Rifai, Pemenang Creative Fans Contest Riyadh Masters 2023

Nama dan profil Bagaskara Aji Rifai mulai diperbincangkan setelah kreator Indonesia ini menjadi pemenang Creative Fans Contest di Riyadh Masters 2023.
Dengan karya lukisan mosaik Team Secret Puppey dengan media mainan puzzle rubik, Bagas mampu mendapatkan hadiah utama dengan nilai ratusan juta Rupiah.
Siapa sosok Bagas sebenarnya, dan bagaimana ia bisa memenangkan kontes tersebut? Simak profil dan kisah Bagas berikut ini.
Profil Bagaskara Aji Rifai
1. Biodata Bagas

- Nama lengkap: Bagaskara Aji Rifai
- Nama panggilan: Bagas
- Tahun lahir: 1999
- Asal kota: Banyuwangi
- Asal kampus: Universitas Jember
- Tim favorit: Team Secret
- Instagram: @bagaspertamax
- TikTok: @bagaspertamax
2. Suka Dota sejak 2011 dan fans keras Team Secret

Kepada GGWP.ID, Bagas mengaku menyukai Dota sejak kelas 1 SMP di tahun 2011. “Saya bermain Dota sejak 2011, lalu beralih ke Dota 2 pada tahun 2013-an,” katanya.
Sepanjang mengikuti perkembangan Dota 2, Bagas sangat terkesan dengan penampilan Team Secret. Sampai hari ini, tim itu masih menjadi favoritnya.
Di Team Secret, Bagas mengidolakan dua pemain top-nya, Puppey dan juga Zai.
“Zai pernah membela Team Secret dengan performa yang sangat bagus, gaya permainannya dapat dijadikan referensi untuk ditiru. Selain itu, saya mendapati bahwa Zai juga memiliki selera musik yang sama dengan saya,” lanjut Bagas.
3. Asal-usul karya lukisan rubik Puppey

Keikut sertaan Bagas dalam lomba Creative Fans Contest Riyadh Masters ini adalah saat ia melihat pengumuman lombanya di akun media sosial Team Secret.
“Karya yang saya daftarkan sebenarnya adalah karya lama saya, namun, pada sayembara tersebut karya saya masih memenuhi syarat dan juga relevan,” terang Bagas.
Media lukisan rubik dipilih Bagas karena keunikan karya tersebut, serta karena Bagas mampu menciptakan karya tersebut.
“Membuat karya dengan rubik merupakan sebuah keunikan, karena rubik merupakan sebuah mainan puzzle, (umumnya) tidak diciptakan untuk membuat suatu lukisan atau mozaik,” jelasnya.
Bagi Bagas, seni tidak memiliki batas sehingga media rubik pun bisa menjadi karya seni yang mampu menciptakan impresi yang bagus kepada para penikmatnya.
Sementara itu, Puppey dipilih sebagai subjek karyanya karena seperti disebutkan di atas, Puppey adalah salah satu idola Bagas.
“Karya ini dibuat dengan dua langkah, yaitu dengan membuat sketsa, lalu menyusun rubiknya sesuai sketsanya,” tambah Bagas menjelaskan proses pembuatan karyanya.
2 jam bagas gunakan untuk membuat sketsa, dan dilanjutkan dengan pemasangan sekitar 300 buah rubik sesuai sketsa selama 4,5 jam.
4. Jadi pemenang Creative Fans Contest memicu semangat berkarya Bagas
Setelah ia dipastikan menjadi pemenang Creative Fans Contest Riyadh Masters, Bagas merasa senang dan bangga dengan karyanya.
Bagaimana tidak, Bagas mendapatkan hadiah sebesar Rp 370 juta atas karyanya tersebut.
“Momen tersebut membuat saya semakin termotivasi untuk terus berkarya dan improve, memotivasi saya untuk membuat karya yang lebih besar lagi,” lanjutnya.
Bahkan, Bagas juga sudah mampu menciptakan karya mosaik rubik yang bisa bergerak. Karya ini bisa dilihat di akun TikTok-nya.
“Saya sama sekali tak pernah menyangka, mungkin dengan ini saya bisa disebut sebagai fans nomor satu ya, hehehe,” kelakar Bagas.
Selain itu, Bagas juga punya banyak karya lukisan rubik lain dari tokoh terkenal seperti Windah Basudara, EXO Chanyeol, Danielle New Jeans, dan masih banyak lagi.
5. Pendapat Bagas soal Riyadh Masters 2023

Memenangkan kontes fanart Riyadh Masters jadi satu hal, namun sebagai penikmat, Bagas merasa kompetisinya sangat mewah dan juga kompetitif.
Meskipun Team Secet hanya mampu finis di posisi 12 besar, ia tetap merasa senang dengan pencapaian Team Spirit yang keluar sebagai juara 1 di Riyadh Masters tahun 2023 ini.
“Pada turnamen Riyadh Masters tahun lalu, Team Spirit meraih juara 2, akhirnya pada tahun ini berhasil juara 1. Kalau tidak dengan skill yang jago dan strategi yang ampuh, mungkin beda cerita,” papar Bagas.
6. Pesan Bagas untuk tim Dota 2 Indonesia

Meskipun merupakan fans berat Team Secret, Bagas juga mengikuti perkembangan scene Dota 2 di Indonesia, termasuk dengan tim profesionalnya.
“Saya ingat sekali, pada tahun 2018, tim dari Indonesia mulai berlaga di turnamen besar internasional,” kenang Bagas.
Pertandingan yang dimaksud Bagas sendiri adalah saat tim PG.Barracx melawan Evil Geniuses dari Amerika Serikat di Galaxy Battle 2018.
“Melihat tim dari Indonesia yang berhasil bertemu dengan tim luar Asia Tenggara saja saya melihatnya sudah bangga sekali, apalagi ketika pertama kali ada player Indonesia yang berhasil lolos ke The International, saya bangga banget,” lanjutnya.
“Terima kasih telah berjuang, terima kasih sudah mengharumkan nama Indonesia dalam kancah esports. Semoga kesuksesan kalian dapat memotivasi banyak orang untuk regenerasi skena kompetisi Dota 2 Indonesia, kami selalu bangga dengan kalian,” tutupnya.
Itu dia profil Bagaskara Aji Rifai alias Bagas, pemenang Creative Fans Contest di Riyadh Masters 2023. Ikuti terus karya-karya Bagas di TikTok @bagaspertamax.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!