Sudah Bukan Era Dendi Lagi! Ini Dia MidOne, Penerusnya yang Gak Kalah Jago!

14 Sep 2017, 11:00 WIB

Sejak tahun 2011, nama seorang Dendi memang sangat populer! Namun, di tahun 2017, midlaner Natus Vincere itu sudah jarang sekali menjadi sorotan lampu. Kini, telah muncul seorang pemain muda yang mungkin akan menjadi penerus Dendi, ia adalah MidOne!

Bagi yang terus mengikut perkembangan ranah Dota 2 baik di Asia maupun Eropa, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama seorang MidOne. Kepiawaiannya menjadi seorang midlaner, dan permainannya yang agresif membuat banyak lawan takut!

Tapi sebenarnya, siapa sih dia? Dari mana ia berasal? Semuanya akan terjawab di dalam artikel ini! Jadi, kalau kamu mau tahu segala hal tentang MidOne, simak terus artikel ini ya!

Suka Video Game Sejak Kecil

Nama asli MidOne adalah Yeik Nai Zheng, dan ia lahir di Malaysia kurang lebih 20 tahun lalu. Ketika masih kecil, dirinya sudah tertarik dengan video game. Terbukti ketika umurnya baru 4 tahun, ia sudah ketagihan bermain Tetris di Gameboy milik kakaknya!

Kemudian ketika Playstation sedang tren, ia pun pindah memainkan console tersebut dan ketagihan dengan seri Final Fantasy.

Perjumpaannya dengan PC game dimulai sewaktu ia berumur 7 tahun. Game yang pertama kali ia mainkan adalah Sonic dan Rayman, sebelum akhirnya menjumpai kakaknya yang sedang bermain DotA.

Dibantai Kakak dan Sepupunya

Sumber: Slingshot Esports

Ia pun langsung meminta kakaknya untuk mengajarinya bermain. Pertama kali bermain, ia hanya tahu bagaimana caranya farming. Bahkan, dengan skill pemulanya itu, MidOne sudah berani bermain online meski dibantai habis-habisan oleh musuhnya!

Gaya berlatih MidOne unik, dan mungkin hal ini juga lah yang membuatnya kini menjadi seorang pemain mid yang handal! Setiap hari ia meminta kakak dan sepupunya untuk bertanding 1 vs. 1 dengannya.

Meskipun selalu kalah, namun tekadnya untuk berkembang dan bisa mengalahkan pemain pro seperti KyXy sudah sangat bulat! Ia kemudian terus berlatih dan berlatih, hingga akhirnya memutuskan untuk mengikuti kualifikasi SMM di umur yang 13 tahun.

Prestasinya bisa dibilang lumayan mengingat umurnya yang masih muda. Di kualifikasi tersebut, MidOne dan teman-temannya mampu finish di peringkat dua!

Dota 2 dan Langkah Pertama

Sumber: Gosugamers

Dota 2 pun telah rilis, dan MidOne semakin bersemangat dalam mengembangkan kemampuannya!

Empat tahun berlalu, dan MidOne yang sudah menginjak umur 18 tahun, mulai memikirkan kembali karirnya di esport yang selalu dihantui oleh banyak kekalahan. Yup, kesabaran seorang MidOne ternyata ada batasnya.

Namun, hampir berhenti bermain Dota 2 secara kompetitif, turnamen pun datang. Ia dan teman-temannya memutuskan untuk mencoba peruntungan mereka kembali di turnamen ini, yaitu 2015 Mountain Dew Dota 2 Challenge.

Bersama dengan Team DOT (nama tim bentukannya), ia lolos kualifikasi Penang dan menuju main event. Hasil yang mengejutkan pun terjadi! Team DOT berhasil mengalahkan Team GIZMO di grand final, dan menobatkan tim MidOne sebagai juara, membawa pulang RM60.000 (sekitar Rp187,6 juta).