Sempat Ditangguhkan, Kini Psychoo Kembali Aktif di Bigetron

Psychoo kini kembali menjadi pemain aktif di Bigetron usai kontraknya sempat ditangguhkan gegara kasus dugaan kekerasan.
Ya, beberapa waktu lalu, pemain dengan nama asli Teguh Imam Firdaus ini memang sempat terseret kasus dugaan kekerasaan terhadap seorang wanita. Kasus tersebut pun sempat viral di media sosial hingga membuat Bigetron, yang saat itu menaungi pemain Honor of Kings (HOK) tersebut, harus mengambil sikap dengan menangguhkan kontrak sang player untuk sementara waktu.
Terbaru, rupanya masalah ini pun sudah diselesaikan, dan penangguhannya pun dihentikan.
Psychoo Kembali Jadi Pemain Aktif di Bigetron Usai Kontraknya Ditangguhkan Gegara Kasus Dugaan Kekerasan

Pengumuman selesainya penangguhan kontrak sang pemain sudah diinformasikan oleh pihak Bigetron Esports sendiri melalui akun Instagram miliknya pada Jumat (29/11) kemarin. Di unggahan tersebut, BTR mengatakan kalau hukuman penangguhan sang pemain sudah berakhir pada 24 November 2024 lalu.
“Sehubungan dengan penangguhan atas dugaan kekerasan yang melibatkan Teguh “Psychoo” Firdaus yang kami umumkan pada 5 November 2024, kami ingin menginformasikan bahwa status penangguhan telah diselesaikan pada tanggal 24 November 2024,” tulisnya.
Disebutkan juga bahwa kasus ini sudah diselesaikan oleh kedua belah pihak yang terseret namanya. Sehingga, sang pemain pun kini kembali menjadi player aktif di Bigetron divisi Honor of Kings.
“Kami telah mengikuti proses perkembangan dugaan kekerasan ini. Kasus ini telah diselesaikan kedua belah pihak. Dengan demikian, Teguh “Psychoo” Firdaus kini telah kembali aktif di Bigetron Esports. Kami berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua dan tidak akan terulang di masa mendatang. Terima kasih atas pengertian dan dukungannya,” tulis Manajemen Bigetron Esports.
Sebagai informasi, Psychoo memang menjadi salah satu pemain dari tim Bigetron Sigma untuk divisi Honor of Kings. Sayang, di tengah karirnya sebagai pemain dengan role Support di HOK, ia diterpa kasus dugaan kekerasan hingga kontraknya harus ditaguhkan oleh tim. Meski begitu, kasus ini diklaim sudah selesai, dan sang pemain kembali aktif di timnya.