Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Puasa Saat Pertandingan Esports, Wajib Atau Boleh Skip?

Menjalankan ibadah puasa saat pertandingan esports menjadi tantangan hingga dilema tersendiri bagi atlet olahraga dan pro player esports yang beragama Islam.

Di satu sisi, puasa hukumnya wajib jika mereka mampu. Namun di satu sisi, ada kemungkinan performa mereka saat bertanding bisa turun saat berpuasa.

Lalu, bolehkah seorang pro player esports untuk tidak puasa Ramadan saat bertanding? Untuk melihat kasusnya, kita harus tahu dulu bagaimana cara atlet olahraga berpuasa saat bertanding.

Usaha atlet olahraga untuk bisa tetap puasa selama bertanding

Mohammed Salah dan Sadio Mane dikenal sebagai pemain bola yang berpuasa selama pertandingan. (Daily Sabah)

Pada esensinya, puasa Ramadan hukumnya wajib bagi umat Muslim. Meski demikian, seorang umat Muslim diperbolehkan membatalkan puasa dalam keadaan tertentu, misalnya saat sedang dalam perjalanan jarak jauh, atau dalam keadaan tertentu. Apabila demikian, mereka harus mengganti puasa yang batal itu di hari lain.

Di dunia olahraga, ada beberapa contoh atlet yang tetap berusaha untuk puasa meski harus bertanding. Klub sepak bola Liverpool misalnya, punya Mohammed Salah dan Sadio Mane yang menganut agama Islam. Mereka dikenal sangat taat dalam beribadah, dan menunjukkan sisi religius mereka dengan bersujud setelah mencetak gol.

Pada bulan Ramadan 1443 Hijriah tahun lalu, baik Salah dan Mane mengikuti puasa Ramadan dengan taat, meskipun pada bulan itu Liverpool menghadapi serangkaian match Premier League yang penting. Pelatih mereka, Jurgen Klopp, berkomitmen untuk tidak ikut campur dalam urusan ibadah Salah dan Mane.

Yang lebih menarik lagi, puasa justru tidak mempengaruhi penampilan Salah dan Mane di lapangan. Ini karena mereka dibantu oleh kelompok Muslim Chaplains in Sport dalam merancang menu sahur dan berbuka, program latihan, serta berbagai jenis konsultasi terkait kesulitan selama menjalankan ibadah puasa.

Terdapat satu pengecualian, saat Salah tidak puasa selama dua hari menjelang babak final Liga Champions melawan Real Madrid di tahun 2018. Hal ini dikarenakan Liverpool membutuhkan kemampuan penuh Salah saat menjalani pertandingan penting tersebut.

Pro player esports juga harus puasa Ramadan saat pertandingan, kecuali dalam keadaan tertentu

Suma1L merupakan segelintir pro player beragama Islam di skena esports Dota 2. (ESPN)

Menurut Ismail Bhamji, managing director dari Muslim Chaplains in Sport yang menjadi rekanan Salah dan Mane, saat ini belum ada aturan atau hukum jelas bagi atlet olahraga yang tidak berpuasa selama bulan Ramadan. Namun, mereka memberikan dukungan penuh bagi mereka yang tetap ingin menjalankan kewajiban religiusnya.

“Pesepakbola Muslim datang dari berbagai latar belakang sehingga kami harus menemukan solusi agar mereka bisa tetap beribadah,” ujar Bhamji.

Jika diterapkan kepada pro player esports, maka aturan yang sama pun tetap berlaku. Apabila mampu menjalankannya, tidak ada alasan bagi para pro player untuk tidak berpuasa selama bertanding. Pengecualian diberikan jika mereka harus menjajaki perjalanan jauh untuk bertanding, sakit, dan kondisi lain yang harus membatalkan puasa.

Jadi itu dia salah satu pandangan soal puasa saat pertandingan esports. Bagaimana dengan pendapat kamu sendiri?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us